Mohon tunggu...
Wartawan Bangkotan
Wartawan Bangkotan Mohon Tunggu... Jurnalis - Akun ke-2 setelah NUR TERBIT tak bisa dibuka 🙏

Wartawan biasa yang tidak pernah mau pensiun menulis

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Kumpulan Tulisan Jadi Buku, Ini Rahasianya!

30 Januari 2025   12:20 Diperbarui: 30 Januari 2025   12:20 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover buku "Wartawan Bangkotan" (foto dok Nur Terbit)

JIKA TULISANMU DITOLAK,
TERUSLAH MENULIS !  Catatan : Nur Terbit

Akhirnya saya bisa bernapas lega sekarang. Kumpulan tulisan saya yang selama ini tercecer, sudah terkumpul dan sudah menjadi beberapa buku. 

Sekarang saya sudah bicara dan menjawab pertanyaan, terutama pihak yang pernah saya kirimi naskah tulisan

"Dulu, ya boleh deh kamu tolak tulisan dan postingan yang saya kirim. Mungkin karena kamu anggap gak layak "

"Tapi maaf tulisan-tulisan yang kalian tolak itu dulu, sudah saya revisi, tambahkan data terbaru lalu saya jadikan buku. Salah satunya jadi buku "WARTAWAN BANGKOTAN", diterbitkan oleh Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD)," kata saya dalam hati.

Bentuk penolakan kiriman naskah tulisan saya (foto dok Nur Terbit)
Bentuk penolakan kiriman naskah tulisan saya (foto dok Nur Terbit)


Ciiiieh...gak sombong sih, juga gak sampai menyimpan dendam. Misalnya karena "Cinta Ditolak, eh maksudnya Tulisan Ditolak, Maka Dukunlah Yang Bertindak" Ya gak sampai segitunya juga.

Justeru saya harus berterima kasih kepada kamu yang pernah menolak tulisan saya. Sebab gara-gara kamu tolak tulisan
saya, ini telah memicu dan memacu semangat saya untuk terus menulis. Trims ya

Jadi, ini ada hikmahnya. Juga bisa jadi pesan bagi kalian yang saat ini lagi semangat-semangatnya menulis. Ini pesan saya:

"Jika ada yang menolak tulisanmu, jangan gusar dan bersedih, teruslah menulis dan menulis. Jangan patah semangat. Jangan biarkan kendor. Bangkit lagi".

Kenapa? Ya. Sebab setiap tulisan itu, akan menemukan jalannya sendiri. Insyaallah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun