RAMANG, BOLA, PSM, DAN "UANG" - Catatan Ringan : Nur Terbit.
"Towami Ramang". Dalam bahasa daerah Makassar, artinya "Ramang sekarang sudah tua". Siapa Ramang? Ya siapa lagi kalau bukan pemain bola legendaris dari Persatuan Sepakbola Makassar (PSM)
Towami Ramang. Ya, Itulah ungkapan khas orang Makassar dalam bahasa daerah, untuk menggambarkan usia seseorang yang pernah muda, dan sekarang sudah tua.
Tentunya istah hanya untuk laki2, tapi terkadang wanita juga sering menggunakan sindiran sebagai "Towami Ramang" jika sudah lanjut usia. Mereka memposisikan diri sebagai generasi "Ramang Si Macan Bola" itu.
Senior saya M Dahlan Abubakar wartawan di Makassar, pernah menulis buku dengan judul "Ramang Macan Bola". Mantan Kepala Humas dan pengelola koran kampus "Identitas" Universitas Hasanuddin yang sekarang jadi dosen ini.
Beliau berhasil mewawancarai sebagian besar para mantan "pentolan" PSM Makassar. Termasuk kiper Tjong, yang ditemuinya di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat ketika itu
Kembali ke soal istilah "Towami Ramang" ini. Repotnya, kalau ada orang Makassar yang usil, nambahin kata-kata, "Towami Ramang, matemi poweng i Ramang". Artinya, Ramang sendiri (maaf) sudah lama meninggal, bukan tua lagi Alfatihah untuk "Daeng" Ramang.
Dan, kini, saya memang sudah betul-betul "merasa" tua. Asli tua. Bukan lagi "merasa" tapi faktanya memang sudah benar-benar tua. Setiap kali tiba tanggal 10 Agustus, usia saya terus bertambah, atau mungkin berkurang. Sekarang sudah berusia 64 tahun (berjalan).
Tidak heran kalau dalam umur "se-tuir" ini, sudah bercucu. Kata teman saya yang wartawan senior Taryono Asa kalau saya ini sudah masuk anggota KPU, alias kepala penuh uban.