Rebutan Tempat Berdoa di Raodah, itulah pengalaman Bang Nur saat menunaikan ibadah umrah Mekah-Medinah, Saudi Arabia bersama keluarga besar. Berangkat dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar di Kabupaten Maros. Berikut kisahnya. Semoga bermanfaat. Aamiin..
*****
Hari itu, saya melihat langsung betapa jamaah berebut tempat di antara dua tempat maqbul untuk berdoa. Yakni di Raodah, tempatnya antara mihrab dan makam Rasulullah.
Raodah (Raudhah), adalah suatu tempat di dalam Masjid Nabawi di Medinah, Arab Saudi yang dibatasi dengan tiang-tiang putih. Raodah dianggap sebagai tempat yang mulia. Pernah diriwayatkan Nabi Muhammad SAW sebagai "Taman di antara Taman Sorga".
Dengan pertolongan Allah ---  saya berhasil masuk bahkan sempat sholat sunnah di depan mimbar Nabi Muhammad. Kenapa saya bilang dengan "pertolongan Allah" sampai  berhasil sholat sunnah di depan Raodah, sebab untuk mencapai tempat maqbul ini penuh dengan perjuangan.
Coba saja bayangkan. Seperti sebuah mukjizat, ketika saya berdua paman saya Haji Muh Yusuf Puang Bani (Alfatihah untuk beliau, wafat beberapa bulan lalu di Makassar) baru saja duduk menghadap mimbar, tiba-tiba Askar (polisi Arab) membuka plastik putih tebal yang digunakan sebagai pembatas jamaah itu. Dan, saya dalam tempo beberapa menit saja, sudah ikut hanyut terbawa arus jamaah yang juga tiba-tiba  mendorong saya untuk ikut mengalir bagai air bah itu.
Jamaah umrah dari berbagai pelosok negeri, selama kami di Madinah seolah tumpah ruah. Mereka juga mengidamkan dua tempat ini untuk berdoa --- makam rasul dan Raodah --- sebagai lokasi favorit, baik bagi jamaah haji maupun umrah.
Jumat 25/12/2015 dini hari itu, merupakan sholat jamaah Subuh pertama --- sekaligus sholat Jumat berjamah di Madinah. Saat menjelang malam sekitar pukul 21.30 waktu Madinah, kami memasuki  hotel yang tak jauh dari Masjid Nabawi.
Menjelang pintu masjid dari arah hotel tempat kami menginap, terdapat jam besar. Pada siang hari di sekitar jam besar ini juga tempat berkumpul puluhan burung merpati. Dua anak kecil laki-laki dan perempuan, terlihat sengaja menyiapkan makanan merpati. Beberapa jamaah membeli makanan burung berupa mirip biji jagung itu lalu menaburkan di sekeliling jam besar.