Iya betul. Kalimat tersebut di atas saya ganti dari kata "karya"menjadi "buku" agar lebih fokus membahas soal buku. Sebab kalau terlanjur kita keburu mati, paling ada satu buku -- yang Insyaallah pasti terbit -- namanya buku YASIN. Ada terlampir foto profil diri kita, sedikit biografi kapan lahir dan wafat.
Nah, buku Yasin itulah yang akan dibaca Pak Ustadz, para tetangga yang datang di malam tausyiah. Innalilahi wa Inna ilaihi raji'un. Alfatihah untuk almarhum atau almarhumah si Pulan......
*****
Alhamdulillah, saya sendiri sudah berhasil menerbitkan sedikitnya ada 11 buku. Dikumpulkan dari tulisan yang berserakan di Kompasiana (Kompas Grup) Kumparan, Blogdetik (Detik Grup), VivaNews (Viva Grup), Harian Terbit (Pos Kota Grup) dan blog pribadi nurterbit.com
Ke-11 buku tersebut terdiri dari 6 buku karangan sendiri, 5 di antaranya buku keroyokan bersama penulis buku lainnya (antologi) dan ber-ISBN (International Standard Book Number) adalah kode pengenal buku yang unik dan terdiri dari 13 angka.
ISBN digunakan untuk mengidentifikasi buku yang diterbitkan oleh penerbit dan berisi informasi tentang judul, penerbit, dan kelompok penerbit. Satu ISBN hanya digunakan untuk satu buku dan tidak dapat digunakan untuk buku lain.
Semua buku ber-ISBN dari kumpulan tulisan Bang Nur itu, diterbitkan oleh Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (YPTD) dengan desain cover Bang Ajinata, selain ada juga diterbitkan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2020 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Antara lain untuk buku kumpulan tulisan sendiri dari Bang Nur : "Lika-Liku Kisah Wartawan" (PWI Pusat), "Wartawan Bangkotan", "Menulis Sampai Tua", "WTS - Wartawan Tanpa Surat Kabar", "Mati Ketawa Ala Netizen", "460 Jam Menulis Tanpa Henti", "Menulis Gaya Wartawan".
Untuk buku keroyokan, misalnya buku "Darah Dagingku Wartawan - Kenangan Bersama Harmoko", "Bunga Rampai Prahara Di Tengah Corona", "70 Tahun Thamrin Dahlan", "Antologi YPTD 1", "Kompilasi Penulis Buku YPTD".
Virus hobi menulis dari Bang Nur ini, kemudian menular ke anak-istri. Dimulai dengan mencoba menulis di Kompasiana, blog pribadi, jadi content creator di media online, hingga menulis di website YPTD https://terbitkanbukugratis.id.