Pengembangan kawasan transit yang menyeluruh seperti di kawasan Dukuh atas bisa menjadi percontohan bahwa ketika semua layanan telah terintegrasi maka akan memberikan perubahan dan kemudahan kepada masyarakat yang dahulu selalu menggunakan kendaraan pribadi.
Langkah selanjutnya setelah semuanya terintegrasi, pemerintah bersama pihak developer bisa mengembangkan sistem pembayaran yang multi trip, yaitu hanya sekali tap-in dan tap-out diseluruh layanan transportasi apapun itu selagi masih berada di dalam lingkup stasiun ataupun halte.
Jadi yang tadinya kita harus tap-in dan tap-out kartu berkali-kali ketika berpindah layanan dan memotong biaya yang cukup mahal, nantinya sistem pembayaran multi trip akan memberikan kita kemudahan yaitu pemotongan saldo ketika kita sudah benar-benar keluar dari zona stasiun ataupun halte, dengan pemangkasan yang lebih hemat.
Transportasi penunjang kota satelit Jakarta
Jika diatas kita sudah membahas perintegrasian transportasi publik di dalam wilayah Jakarta, maka sekarang kita akan bahas pembangunan transportasi penunjang bagi warga di luar Jakarta.
Pemerintah pusat dan pemerintah provinsi Jakarta sudah menyediakan armada berbasis rel seperti KCI Commuter, LRT Jabodebek dan MRT Jakarta yang mana terhubung dengan kota-kota satelit seperti Bekasi, Bogor, Tangerang dan Depok.
Sekarang adalah bagaimana pemanfaatan fasilitas tersebut agar beroprasi semaksimal mungkin bagi warga disana?
Caranya adalah pemerintah dari keempat kota tersebut membangun layanan seperti Transjakarta yaitu membangun Bus BRT (Bus Rapid Transit) ataupun Non BRT seperti Mikrotrans yang mana menjangkau berbagai permukiman penduduk dipelosok.
Kita mengetahui kota-kota satelit tersebut sudah berkembang cukup pesat dari pihak pengembang property swasta, akan tetapi jika perkembangan kawasan tersebut jika tidak dibarengi dengan pengembangan layanan publik transportasi yang baik maka akan memunculkan permasalahan seperti kemacetan di Jakarta.
Pemerintah daerah harus mengambil langkah kebijakan untuk membangun Bus-bus penunjang warga dari permukiman hingga ke stasiun pusat yang terintegrasi sebagaimana yang ada di Jakarta.
Contohnya bisa dibangun Bus BRT dari kawasan Harapan Indah Bekasi menuju Stasiun Commuter Kranji.