Ketika masuk ruang pameran Wastra Nusantara kita akan melihat visualisasi dari beragam wastra daerah dan pelosok negeri. Pameran Wastra Nusantara sangat membuka pandangan kepada kita semua bahwa negeri kita Indonesia sangat kaya akan keberagaman kain/wastra yang sejak dahulu dikenakan oleh nenek moyang kita.
Berikut beberapa koleksi dan penjelasan pada ruang serbaguna Bentara Budaya Jakarta.
- Kain Songket Limar, Palembang. Digunakan oleh perempuan dewasa.
- Kain Songket Balapak, Pandai Sikek Padang. Digunakan oleh wanita dan pria dewasa berbahan benang emas.
- Kain Gayo Lues, Gayo Aceh. Berbahan kain hitam dan kain merah, digunakan pada acara resmi dan acara adat oleh orang dewasa.
- Kain Songket Bima, Bima. Digunakan oleh perempuan dewasa.
- Sarung Tenun NTT, Nusa Tenggara Timur 1982. Kain berbagan sutra dapat digunakan oleh wanita dan pria dewasa.
- Sarung Nagekeo, Nusa Tenggara Timur 2015. Berbahan kapas dan digunakan oleh pria pada acara adat.
- Tapis Lampung, Lampung 2005. Bahan kain tapis dan digunakan pada acara formal dan acara adat, biasa dikenakan oleh wanita dewasa.
- Batik Gringsing, Kebumen 2016. Bahan primis digunakan pada acara formal dan untuk seluruh usia, biasa dikenakan oleh perempuan.
- Sarpa Wijaya Kusuma, Surakarta (Solo) 1930-1935. Berbahan primisima digunakan pada acara penting oleh orang pria dan wanita dewasa.