Mohon tunggu...
Nur Taufik
Nur Taufik Mohon Tunggu... Guru - Blogger - Guru

Calon Journalist

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Menulis Kreatif bersama Penerbit Buku Kompas di Kompas Institute

27 Februari 2024   11:20 Diperbarui: 29 Februari 2024   18:00 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu 25 Februari 2024 Penerbit Buku Kompas bersama Jakarta Book Party mengadakan "Kelas Menulis Kreatif" di Kompas Intitute Gedung Kompas Gramedia lantai 3.

Acara dimulai pukul 14.00 - 17.00 WIB bersama tiga pemateri 

  •  Hilmi Faiq                         (Editor Cerpen Kompas.id)
  •  Novka Kuaranita            (Cerpenis Harian Kompas)
  •  Denty Piawai Nastitie  ( Jurnalis Traveler & Politik Kompas) 

Dalam perkenalan dengan panelis pertama yaitu ka Novka, ia bercerita bahwa sempat beberapa kali menulis cerpen yang mana cerpen tersebut masuk dalam kategori cerpen pilihan Kompas yang diterbitkan setiap tahun.

Lalu setelah perkenalan singkat, masuk dalam materi pertama dari ka Novka dengan tema "Berani Mulai Menulis Cerpen" karena menurutnya langkah pertama yang harus dimiliki oleh seorang penulis adalah keberanian.

Kendala Para Penulis yang sering dialami biasanya berupa.

- Merasa insecure dengan tulisan.

- Tidak berani memulai.

- Gangguan Kritikus Internal. 

Kritikus internal ini harus dibungkam terlebih dahulu ketika kita sedang menulis dan boleh muncul kembali pada tahap editing ketika tulisan sudah selesai.

Tiga Dasar Struktur Menulis Cerpen

1. Menyadari ide

2. Mewujudkan ide

3. Menyelesaikan ide

1.Menyadari Ide 

Menyadari ide merupakan awal titik berangkat semacam pemantik yang memancing kita dalam menghasilkan sebuah ide, contohnya bisa kita temukan ketika menonton dialog sebuah film, artikel berita, adegan menarik, obrolan orang dan lain sebaginya, beberapa contoh tadi bisa menjadi benih awal untuk menulis.

Hal yang paling penting ketika kita mendapatkan sebuah ide adalah kita menulis dan mencatatnya untuk ditabung, semacam kenangan yang kemudian kita catat itu bisa menjadi sebuah landasan ide penulisan.

Jadi apapun yang menarik yang pernah kita alami catat dan tabung terlebih dahulu, karena dari ide yang kita tabung dalam catatan tersebut bisa kita buka lagi ketika ingin mengembangkannya menjadi narasi sebuah ide yang lebih luas.

Proses Kreatif

Dalam proses kreatif ada tiga tahap yaitu.

Tahap Dorongan

Dalam tahap dorongan terdapat stimulus yang mendorong dan merespon ide sebuah gagasan.

Tahap Perenungan  

Dalam tahap perenungan adalah cara kita dalam mengelola informasi dan meriset data-data lain yang sudah terbentuk wujudnya. Dalam tahap ini kita bisa mengevaluasi lagi apakah ide ini benar dan serius akan kita kembangkan menjadi sebuah tulisan.

 Tahap Jawaban

Tahap jawaban adalah ketika kita sudah menemukan sebuah gambaran ide apa yang akan kita kembangan hingga akhir tulisan. 

Contoh : "Saya ingin menulis cerpen tentang.....".

Dalam Tiga Tahap di atas kita bisa mengeksplorasi seluas mungkin tentang tulisan apa yang akan kita garap hingga akhir

Penyampaian materi oleh ka Novka. Dokumen Epil Tim JBP.
Penyampaian materi oleh ka Novka. Dokumen Epil Tim JBP.

2. Mewujudkan Ide

Dalam langkah mewujudkan ide kita butuh perancangan wujudnya dan berikut empat hal yang dibutuhkan.

  • Kerangka atau Struktur

Kerangka atau struktur ibarat sebuah tulang manusia, yang mana rangka dan struktur dasarnya itu sama akan tetapi memiliki bentuk yang berbeda.

Begitupun sebuah cerita, dasar sama yang biasa kita gunakan adalah struktur dasar narasi. Dan Struktur dasar narasi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu.

  Pengenalan

Dalam bagian pengenalan, karakter, tema dan sebagainya akan mulai dimunculkan.

  Ketegangan Klimaks

Ketegangan klimaks adalah jalan cerita yang menghadapi sebuah tantangan ataupun kesulitan semacam konflik dalam mencapai tujuannya.

  Resolusi

Resolusi adalah sebuah jawaban akhir dari pertanyaan-pertanyaan usai mencapai puncak dari ketegangan klimaks dari sebuah cerita.

Kerangka atau Struktur dibutuhkan bagi orang yang dalam penulisannya itu terstuktur kemana arah yang akan dia bawa dan kemana dia akan menjelajah dengan tulisannya.

Karena ada orang yang menulis tanpa struktur, dalam bahasa di sebut Intuitive atau menulis dengan spontan tanpa sebuah kerangka. 

Sebuah tulisan yang baik adalah bukan tentang apa dan apa, tetapi tentang bagaimana dan mengapa

  • Tokoh atau Karakter.

Tokoh tidak harus menusia. Tumbuhan dan hewan bahkan benda-benda mati juga bisa menjadi sebuah tokoh dalam sebuah cerita. Tokoh harus dipersonifikasi seolah-olah dia hidup dan memiliki sebuah perasaan dan juga fikiran.

Bagaimana membuat tokoh yang tidak membosankan?

Agar tokoh yang diperankan tidak membosankan kita wajib mengenalinya seakan-akan dia benar-benar ada dan hidup dalam wujudnya. 

Hal yang harus dikenali dari tokoh atau karakter yang kita buat adalah :

- Mengenali hasrat dan keinginan yang ingin dicapai.

- Mengenali kerentanan dan kelemahannya.

- Mengnali gaya bicaranya.

- Mengenali gaya penampilan fisik dan cara berpakaiannya

- Mengenali keunikannya.

Dengan mengenali ragam sifat dan tokoh karakter di atas bisa menjadi sebuah landasan keunikan dan daya tarik bagi para pembaca.

Dialog

Dialog antar tokoh juga tidak kalah penting, jangan membuat dialog yang mana tidak berkontribusi apa-apa dalam perkembangan cerita atau hanya sebuah dialog yang sebetulnya mengulang deskripsi yang sudah ada sebelumnya.

Dialog yang baik itu :

- Berkontribusi pada progresi narasi.

- Bisa meningkatkan tensi atau ketegangan sebuah cerita.

- Mempertegas karakter tokoh

- Membantu pembaca mengenali hubungan antar tokoh

- Menyingkap aspek interior atau suasana kebatinan tokoh yang tidak mungkin terjangkau jika dia tidak berbicara.

  •  Latar

Latar terbagi dua yaitu latar tempa dan latar waktu.

Dalam penentuan latar suatu tempat adalah suatu hal yang wajib dalam menentukan alur sebuah cerita. Karena sebuah cerita yang sama dengan latar yang berbeda bisa tidak nyambung atau tidak relefan karena tidak ada kaitannya dengan cerita yang dimainkan.

Bagaimana tipsnya?

Kita harus memposisikan diri sebagai pembaca agar jalannya cerita yang kita muat terbayangkan secara visual dalam benak fikiran. Seperti gambaran disana seperti apa dan suasananya seperti apa.

Apabila kita bingung dalam mendeskripsikan tempat yang akan dimuat, kita dapat menelisik ulang latar tempat dengan melihat vidio-vidio, menelusuri ulang jalan yang pernah kita lewati atau apabila tidak memungkinkan kita bisa melihatnya melalui goggle maps. 

Dan ada satu tips lagi agar cerita tersebut lebih hidup, yaitu. Mengoptimalkan pengindaraan seperti mengingat bau atau aroma  dan suara-suara di tempat tersebut, sehingga menambah kekayaan deskripsi dari alur cerita.

  • Sudut Penceritaan.

Bagaimana mewujudkan sudut penceritaan?

- Sebagai penulis kita harus cek fikiran tokoh mana yang ingin kita akses. Contohnya : dari tiga tokoh yang kita punya, fikiran dari tokoh mana yang ingin kita akses.

- Tokoh yang memiliki konflik paling besar. Biasanya memiliki peran sebagai tokoh utama.

3. Menyelesaikan Ide

Jika semua hal diatas sudah didapat maka langkah selanjutnya adalah, mulailah menulis dan menyelesaikannya.

Pada akhir penutup Ka Novka memberikan wejangan kepada seluruh peserta tentang tiga keberanian dalam menulis.

  •  Keberanian untuk memulai.
  •  Keberanian untuk gagal.
  •  Keberanian untuk berhasil.

Artikel selanjutnya 

Kelas Menulis Kreatif (Bag.2) Bersama Jurnalis Politik dan Editor Cerpen Harian Kompas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun