Mohon tunggu...
Nur Taufik
Nur Taufik Mohon Tunggu... Guru - Blogger - Guru

Calon Journalist

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Keunikan Ragam Karya Pameran "Pascamasa" di Galeri Nasional Jakarta

10 Januari 2024   23:23 Diperbarui: 11 Januari 2024   12:27 1770
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karya Nesar Eesar. Foto Dokumen pribadi

Pengalaman 8 Januari 2024 ketika berkunjung ke pameran "Pascamasa", sabuah karya seni terbaru dari 12 seniman yang di gelar di Galeri Nasional.

Sebelum kalian berkunjung tarlebih dahulu daftarkan diri melalui : https://gni.kemdikbud.go.id/kunjungi-kami/kunjungan-perorangan/31 . Kemudian scan tiket sebelum memasuki ruang pameran di ruang registrasi.

Lokasi Galeri Nasional persis di sebrang Stasiun Gambir, Jakarta pusat. Kalian dapat mengaksesnya dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum seperti Transjakarta.

Pameran "Pascamasa" berlangsung dari tanggal 21 Desember 2023 - 21  Januari 2024 dan buka setiap hari untuk umum.

Ketika memasuki ruang pameran, pengunjung akan disuguhi dengan subtema "Pascamasa" yang menganalogikan tentang isu-isu "Kesudahan". Seperti pascamodernisme, pascaindustrial, pascakebenaran. Isu-isu tersebut merupakan respon para seniman terkait dengan wacana budaya dan bentuk transformasi seniman Indonesia dalam menuangkan karya di luar batas medium.

Sebelum memasuki ruangan, para pengunjung akan di beri arahan dan peraturan-peraturan selama berada di ruang pameran oleh para petugas jaga.

Di bawah sini merupakan beberapa penjelasan dan visualisasi yang saya serap dari beberapa karya seniman di pameran "Pascamasa".

Arafura

Arafura merupakan sebuah media desain studio yang berdiri dari tahun 2020, beranggotakan lima orang seniman.

Pada pameran Pascamasa. Arafura menghadirkan satu pengalaman melalui desain, kesenian, musik, teknologi dan lain sebagainya dengan medium yang blur.

Dengan harapan menciptakan diskusi keilmuan kepada para pengunjung dengan praktik kesenian yang canggih atau new media dan dapat membuka ruang dialog lintas disiplin dan lintas demografi.

Tiga karya Arkiv Vilmansa di Galeri Nasional. Dokumen pribadi. 
Tiga karya Arkiv Vilmansa di Galeri Nasional. Dokumen pribadi. 


Arkiv Vilmansa

Seniman berkelahiran Bandung ini merupakan sarjana Arsitek yang menyukai karya visual.

Karya yang dibawanya pada pameran Pascamasa merupakan 3 karya yang istimewa, karena karya ini belum pernah dia buat sebelumnya, yang mana menggabungkan sculpture dengan painting dalam satu medium.

Tema yang di tuangkan oleh Arkiv pada pameran Pascamasa berkaitan tentang maritim dan biota laut, yang terinspirasi dari kejadian masa kecil pernah tersengat ubur-ubur di pantai Ancol.

Dan karya tersebut menjadi titik balik dari trauma dengan biota-biota laut menjadi cinta karena keindahan yang tiada taranya.

Empat karya Azizi Al Majid dengan medium di atas canvas. Dokumen pribadi. 
Empat karya Azizi Al Majid dengan medium di atas canvas. Dokumen pribadi. 
Azizi Al Majid

Azizi Al Majid merupakan seniman yang saat ini sedang bekerja di Bandung.

Karya yang di pamerankan pada pameran Pascama bertema " The Internet Love Machine ". Yang mengikhtisarkan persoalan meme sebagai bentuk format visual.

Menurutnya meme merupakan sebuah fenomenal kultural dan global yang memiliki semangat kolektif dan organik. Karyanya yang di pamerankan berbentuk medium cetak di atas kanvas dan visualisasi vidio.

Karya Condro Priyoaji. Dokumen pribadi. 
Karya Condro Priyoaji. Dokumen pribadi. 

Condro Priyoaji

Seniman berkelahiran Jember, Jawa Timur pada 1993. Condro mengenyam pendidikan di Universitas ITB dan lulus pada 2016 di studio seni lukis.

Condro menampilkan karya Site-Specific yang menggambarkan proyeksi bayangan manusia dari pancaran sinar lampu di tengah ruangan.

Menurut Condro bayangan adalah entitas yang terjadi secara saintifik  yang menjadi sebuah pengalaman yang abstrak.
Bayangan terjadi secara acak dan menjadi sebuah jejak akan semua yang pernah di lalui. Karena kita hidup diruang waktu yang tidak pernah berhenti berputar.

Karya Fransziska Fennert. Dokumen pribadi. 
Karya Fransziska Fennert. Dokumen pribadi. 

Fransziska Fennert

Franziska merupakan seniman wanita berkebangsaan Jerman.

Dalam karya yang di pamerkan pada pameran Pascamasa dalam bentuk sculpture. Fransziska ingin menyampaikan bahwa keterkaitan antara manusia, hewan dan tumbuhan merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa terhindarkan. Semua saling berkaitan dan saling membutuhkan dalam suatu ekosistem kehidupan.

Karya Irfan Hendrian. Dokumen pribadi. 
Karya Irfan Hendrian. Dokumen pribadi. 

Irfan Hendrian

Irfan Hendrian merupakan seniman yang memulai karirnya sebagai grafik desainer dan sering bekerja di dunia percetakan. Irfan Mulai masuk dunia seni ketika sering menerima projek sebagai katalog.

Karya yang dipamerkan pada Galeri Nasional berupa instalasi kertas setinggi 3 meter. Kertas tersebut berisi surat-surat adu banding dan surat dari Gubernur Jogja.

Pembuatannya di proses secara industrial, dipotong secara industrial, dicetak secara industrial kemudian digabungkan dengan cara manual. Dalam karya tersebut tersirat tentang aturan tahun 1975 dari Gubernur Jogja yang malarang non pribumi untuk membeli tanah di Jogja .

Karya Iwan Yusuf. Dokumen pribadi. 
Karya Iwan Yusuf. Dokumen pribadi. 

Iwan Yusuf

Iwan Yusuf merupakan seniman berkelahiran Gorontalo yang kini usianya menginjak 41 tahun, kedua orang tuanya memiliki kondisi geografis yang berbeda yaitu ayahnya dari agraris dan ibunya dari pesisir.

Pada pameran Pascamasa Iwan Yusuf mencoba menggabungkan konsep darat dan laut dengan mengambil konsep dari pohon beringin di alun-alun yang menjulang secara vertikal menggunakan jaring perangkap ikan dan menyatukan sampah laut dari pesisir pantai sebagai akar pohon beringin tersebut.

Makna yang ingin disampaikan oleh Iwan adalah tentang keperihatinan suara aktivis lingkungan yang selalu kalah dalam menyampaikan kedaruratan tentang lingkungan.

Karya Meliantha Muliawan. Dokumen pribadi. 
Karya Meliantha Muliawan. Dokumen pribadi. 

Meliantha Muliawan

Meliantha Muliawan seniman wanita lulusan dari Institute Teknologi Bandung pada tahun 2014. Sejak tahun 2015 Meliantha sudah mengeksplore secara otodidak medium-medium 3D dan medium campur.

Siratan dalam karya yang dipamerkan oleh Meli merupakan refleksi diri untuk sesekali kita kembali kemasa kecil. Untuk menyadarkan dan menghargai kejujuran dan dorongan dalam berkarya, sebelum menjelajahi isu dan konteks lainnya.

Menurutnya banyaknya informasi yang diberikan sering kali malah menimbulkan suatu kebingungan. Minibeast merupakan sebuah projek yang di lewati oleh Meli selama dua tahun trakhir.

Karya Nesar Eesar. Foto Dokumen pribadi
Karya Nesar Eesar. Foto Dokumen pribadi

Nesar Eesar

Nesar Eesar Merupakan seniman pria berkelahiran Afganistan tahun 1988. Nesar lahir dalam lingkup keluarga yang cukup religius dari kake, ayah dan saudara merupakan seorang ulama.

Dalam karyanya Nesar menyiratkan perjalanannya saat menjadi pengungsi yang berpindah-pindah karena situasi perang. Dalam medium yang Nesar siratkan lebih berfokus kepada kebingungan pada suatu jalan dimana dia dan jutaan orang lainnya meninggalkan tanah air yang dicintanya demi mendapatkan kehidupan yang nyaman dan damai.

Karya Nona Yoanishara. Sumber gambar pribadi. 
Karya Nona Yoanishara. Sumber gambar pribadi. 

Nona Yoanishara

Seniman yang kerap disapa Sarah ini memiliki ketertarikan dalam dunia future, science dan teknologi. Fokusnya saat ini adalah pada Neuroscience atau ilmu yang mengungkap tentang misteri otak.

Dalam karya yang di pamerkan, Sarah berfokus pada ruang, waktu dan kesadaran yang saling berkaitan dalam pemahaman manusia terhadap realitas.

Dalam Kajian Neuroscience, otak berfungsi sebagai pusat kontrol kesadaran manusia. Dan melalui penelitian Neuroscience kita dapat menyelidiki begaimana otak memperoses informasi tentang ruang dan waktu.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun