Mohon tunggu...
Nur Taufik
Nur Taufik Mohon Tunggu... Guru - Blogger - Guru

Calon Journalist

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pertemuan Pertama dengan Komunitas Kopaja 71 pada Acara Gagas RI Kelima

17 Desember 2023   08:24 Diperbarui: 17 Desember 2023   08:38 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Instagram Gagas RI. 

Gagas RI episode kelima merupakan awal pertemuan saya dengan Komunitas Kopasianer Jakarta 71 (KOPAJA 71) yang berlokasi di studio satu Kompas Tv pada 23 Oktober 2023.

Setelah saya selesai mengajar di lembaga Al-Qur'an di Tanah Abang, saya langsung bergegas untuk berangkat menuju menara Kompas yang berlokasi di Palmerah. Berpacu dengan waktu dan juga peliknya kemacetan pada sore hari itu membuat nafas saya terasa tersengal-sengal ketika berlari menuju lokasi.

Memang jalanan Jakarta bak neraka terlebih pada jam pulang kerja, dimana seluruh orang saling berlomba-lomba agar cepat sampai kerumah untuk segera mengistirahatkan badan dari rutinitas dan kesibukan. 

Puji syukur ketika sampai lokasi pada 17:37 ternyata acara belum mulai dan banyak dari tamu yang datang sudah menunggu di depan studio. Tanpa menunggu lama saya langsung registrasi ulang dengan barcode yang sudah dikirim melalui imail ketempat registrasi.

Tak lama setelah saya registrasi kehadiran, pesan masuk dari grup whatsapp kopaja berbunyi yang mana memperlihatkan notif dari ketua admin yaitu Bapak Horas " Mas Taufik sudah sampai mana ya?" tanyanya melalui pesan grup. Lalu bergegas saya jawab "Saya sudah tiba pak pakai baju batik kuning hitam".

Benar saja tak lama kemudian bapak horas langsung menjumpai saya yang mana pada saat itu beliau masih menggunakan seragam kerjanya dan langsung mengajak saya untuk menjumpai para kompasianer yang lain untuk berkenalan.

Pada perjumpaan dan perkenalan pertama tersebut saya berkenalan dengan beberapa senior dari kompasiana seperti Bapak Horas, Bapak Wibi, Bapak Merza Gamal, Bapak  Sutiono, Bapak Syaiful Harahap dan Bapak Erwin. Yang mana mereka semua orang-orang hebat yang sangat menginspirasi bagi saya dalam persoalan karya tulis.

Sambil berbincang-bincang hangat kami juga tidak lupa untuk foto bersama dan membuat vidio singkat berupa vidio ucapan ulang tahun Kompasiana ke lima belas. 

Tidak lama setelah itu azan magrib pun berkumandang yang mana lansung membawa saya kepada panggilan untuk beribadah. Selesai semua urusan, saya kembali keruang tunggu studio dimana para tamu yang hadir ternyata sudah dihidangkan dengan berbagai macam menu makanan seperti nasi dengan beragam lauk pauk, kebab dan pencuci mulut berupa aneka buah-buahan.

Setelah kenyang menyantap hidangan, datang salah satu kru dari tim Kompas TV yang menginformasikan kepada tamu yang datang agar dipersilahkan masuk kedalam ruang studio.

Layaknya anak-anak bermain kereta api, kami komunitas Kopaja 71 yang pada saat itu yang diwakili oleh tujuh orang membuat satu barisan rapih ketika memasuki ruang studio layaknya rangkaian sebuah kereta.

Tetapi sayangnya niat awal kita ingin duduk bersama pudar karena beberapa dari  rekan kami diminta untuk mengisi terlebih dahulu kursi bagian depan yang mana pada saat itu masih kosong.

Akhirnya karena wajib mengikuti intruksi tersebut saya berkedapatan duduk bersama dengan Bapak Horas dan juga mas Wibi di bangku pinggir sebelah kanan  dan berpisah dengan anggota yang lain yang mana berkedapatan duduk di kursi bagian depan.

Tapi di sini menurut saya moment yang sangat membekas, karena pada pertemuan pertama dengan Kopaja 71 tersebut, saya kedapatan untuk duduk bersanding langsung dengan Bapak Horas selaku ketua dari admin komunitas Kopaja 71 yang menurut  saya beliau ini sangat Humble dan seru sekali.

Dan sedikit yang saya kenal dari beliau ternyata adalah salah satu staf Ibu Sri Mulyani selaku Kementrian Keuangan yang mana perjuangan dan pengalamannya saya jadikan sebuah motivasi agar selalu tegar, sederhana, ikhlas dan rela dalam segala hal yang positif.

Sumber gambar instagram @nurtaufiik_gfr. Dokumen pribadi. 
Sumber gambar instagram @nurtaufiik_gfr. Dokumen pribadi. 

Persiapan sebelum acara dimulai terlebih dahulu salah satu kru memberikan informasi seputar peraturan yang harus ditaati para penonton ketika berlangsungnya acara.

Seperti pengarahan jalur evakuasi ketika kondisi darurat, jalur untuk menuju kamar mandi ketika acara berlangsung agar tidak mericuhi tim kameramen, lalu larangan merekam ataupun memfoto ketika sesi acara dan mensilentkan handphone agar tidak berbunyi dan berisik ketika sesi materi tengah disampaikan.

Dan Gagas RI kelima pada saat itu membahas tentang "Moral, Etika dan Indonesia" bersama narasumber Prof. Romo Frans Magnis Suseno SJ. selaku Filsuf dan guru besar STF Driyarkara. lalu Panelis DR. Luh Gede Saraswati Putri ,S.S,. M.Hum dan DR. Budhy Munawar Rachman yang ditemani oleh Moderator Sukidi selaku pemikir kebinekaan.

Yang mana pada saat itu masih hangat sekali pembicaraan tentang isu etika dalam keputusan Mahkamah Konstitusi dalam mengambil sebuah tindakan, yang mana menurut beberapa pendapat para pakar dan ahli hal itu sudah menyalahi kode etik sebuah konstitusi.

Materi demi materi disampaikan begitupun dengan pendapat dan pertanyaan yang mana ikut mewarnai acara Gagas RI kelima pada bulan Oktober lalu.

Sampai pada penghujung acara selepas keluar dari ruang studio saya langsung berpamitan dengan para kompasianer untuk bergegas pulang karena hari sudah larut malam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun