Ketika kalian menaiki mikrotrans kalian akan menemui para driver yang berpakaian rapih dan sesuai SOP yang sudah ditentukan, yang mana hal itu menjadi kewajiban bagi setiap  sopir mikrotrans.
Memakai baju seragam Mikrotrans dilengkapi kopiah hitam dan ID card tanda pengenal dari masing-masing driver membuat mereka semua terlihat lebih rapih dan sopan.
Beda halnya ketika kita menaiki angkot biasa sang sopir terlihat kucel, kusam dan tidak rapih karena hanya menggunakan baju kaos seadanya, ditambah mereka sering kali membawa kendaraan sambil merokok yang mana hal itu jelas dilarang dan mengganggu kenyamanan para penumpang, apa lagi didalam kendaraan tersebut ada anak-anak seperti bayi ataupun balita.
Larangan mengamen dan merokok dalam armada.
Jika kita menaiki angkot biasa sering kali kita menjumpai para sopir yang mengendarai kendaraan sambil merokok padahal itu sangat mengganggu kenyamanan para penumpang yang menaikinya.
Ditambah dengan banyaknya pengamen yang ikut nimbrung pada angkot-angkot tersebut ketika sedang berjalan yang mana menurut saya mengganggu kenyamanan yang ada.
Pernah pada waktu itu saya tidak memiliki uang recehan untuk memberi kepada pengamen tersebut, lalu muka mereka terlihat sangat tidak senang dan ada beberapa pengamen yang mana memaksa kepada penumpang di dalam angkot untuk memberinya uang, hal ini saya rasakan ketika menaiki angkot M 11 di daerah pasar Palmerah.
Tetapi dari Segudang kenyamanan yang sudah dicantumkan diatas ada beberapa poin yang harus lebih ditingkatkan seperti dalam beberapa hal.
Keramahan dari driver.
Sering saya menjumpai beberapa sopir yang tidak ramah bahkan sering kali para sopir tersebut ugal-ugalan ketika membawa armada tersebut.