Mohon tunggu...
Nur Taufik
Nur Taufik Mohon Tunggu... Guru - Blogger - Guru

Calon Journalist

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Bersama Para Pakar Mewujudkan Jakarta Smart City Forum 2023

15 November 2023   14:45 Diperbarui: 15 November 2023   14:59 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjelasan dari Prof. Dr. Ir Riri Fitri Sari. Dokumentasi pribadi.

Selama lebih 60 tahun Jakarta telah menjadi Ibu kota negara, namun tahun 2023 merupakan tahun terakhir Jakarta menyandang gelar tersebut karena ibu kota nantinya akan dipindah ke IKN Kalimantan Timur, tepatnya di Kab. Kutai kartanegara dan Kab. Penajam Paser Utara.

Purna tugasnya dari ibu kota sejumlah inisiatif dan program terus dilakukan untuk menjadikan Jakarta sebagai daerah khusus perekonomian dan bisnis, bukan hal yang tak mungkin untuk menjadikan Jakarta seperti kota-kota berkembang seperti Zurich, Dubai bahkan seperti New York.

Maka dari itu untuk menjadikan Jakarta menjadi smart city,  perlu akan yang namanya kolaborasi dari berbagai institusi dan gerakan dari seluruh masyarakat, seperti pelopor gerakan yang dilakukan oleh Unit Pengelola Jakarta Smart City dan Dinas Kominfotik DKI Jakarta untuk mengambil peran paling depan dalam mewujudkan Jakarta smart city berskala global.

Sambutan sekaligus pembukaan acara JSC Forum 2023 oleh Bapak Sigit Wijatmoko. Dokumentasi pribadi.
Sambutan sekaligus pembukaan acara JSC Forum 2023 oleh Bapak Sigit Wijatmoko. Dokumentasi pribadi.

Sambutan oleh Asisten Pemerintahan Sekda Provinsi DKI Jakarta bapak Sigit Wijatmoko sekaligus mewakili Bapak PJ Gubernur Heru Budi Hartono mengatakan "Sangat senang sekali dan sangat mengapresiasi terhadap acara ini, karena secara tidak langsung forum JSC 2023 ini mempertemukan beragam kalangan, mulai dari pemerintahan, Komunitas, Pelajar dan yang lain-lain, semoga dengan berlangsungnya sesi ini bisa menjadi wadah akan ekosistem Jakarta untuk kedepannya demi terwujudnya Jakarta Smart City berskala global".

Beragam pakar dan narasumber turut di undangan dalam acara Jakarta Smart City Forum 2023 untuk memberikan pembahasan tentang bagaimana mewujudkan Jakarta sebagai smart city dan kota perekonomian dan bisnis secara global :

- Ibu Shita Laksmi : 22 tahun bekerja di Organisasi pembangunan internasional kuasi pemerintah dan akademisi dalam isu transparasi dan akuntabilitas data terbuka, media, data pribadi, tata kelola internet. Sekarang bekerja di Diplo Foundation untuk asia tenggara.

- Prof. Dr. Ir. Suhono Supangkat : Guru besar bidang teknologi informasi di Institut Teknologi Bandung (ITB), Direktur pusat inovasi kota dan komunitas cerdas (ITB), tahun 2021 membantu Jakarta Smart City dalam mengembangkan peta jalan kota cerdas Jakarta.

- Dr. Ir. Cahyana AhmadJayadi : Pernah menjabat Eselon satu di tiga kementrian, Kementrian Otonomi Daerah, Kementrian Dalam Negri dan Kementrian Komunikasi dan Informatika. Pernah menjabat sebagai direktur dibeberapa usaha BUMN dan perusahaan swasta. Sekaligus pendiri Citi Asia Foundation.

- Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari : Guru besar teknik komputer Universitas Indonesia.

- Yudhistira Nugraha, D. Phil : Kepala unit pengelola Jakarta Smart City yang sebelumnya berkarir di Kementrian Kominfo.

Ibu Shinta Laksmi selaku moderator. Sumber dokumentasi pribadi.
Ibu Shinta Laksmi selaku moderator. Sumber dokumentasi pribadi.

Definisi Smart City bagi Jakarta adalah (Kota yang dapat memanfaatkan sumber dayanya secara efektif dan efisien dalam menyelesaikan setiap tantangan kota menggunakan solusi cerdas dengan menyediakan insfrastruktur layanan kota untuk meningkatkan kualitas hidup).

Upaya yang sudah dilaksanakan dalam tingkat nasional dan regional adalah :

- Program menuju 100 Kabupaten kota smart city dengan Kementrian Kominfo sejak 2017.

- Asean smart city network.

Tiga poin pembahasan dan tujuan forum diskusi ini adalah :

1. Masukan terkait persiapan Jakarta yang akan melepaskan statusnya dari ibu kota pada tahun 2024.

2. Diskusi mengenai transformasi Jakarta menjadi kota berskala global trutama dalam sektor ekonomi.

4. Memberikan inspirasi dan pembelajaran bagi Kabupaten kota lain, para komunitas, Start Up dan para pelajar yang mengikuti diskusi.

Foto Bapak Yudhistira Nugraha. Sumber dokumentasi pribadi.
Foto Bapak Yudhistira Nugraha. Sumber dokumentasi pribadi.

Diskusi pertama disampaikan oleh Bapak Yudhistira Nugraha sekaligus menjelaskan persiapan Jakarta sebagai kota global yang berpotensi menjadi pusat ekonomi serta bisa beradaptasi dengan perubahan iklim. Menurutnya ada enam kategori yang menjadikan peran dasar dari Aplikasi Jakarta Smart City.

1. Sektor Ekonomi yang Mapan dan Terkoneksi Secara Global  

Dari konteks ekonomi dan investasi setidaknya Jakarta harus mempunyai perusahaan-perusahaan global, jika dari data statistik ada 500 perusahaan top global. Upaya yang dilakukan adalah bekerja sama dengan 1.000 star up KemenKominfo dan juga Berlin dengan membangun ekositem Star Up dan talent-talent digital terkhusus di Jakarta dengan harapan dari star up dan talent tersebut menjadi embrio perusahaan top dunia. 

2. Kapasitas riset dan inovasi nasional dan internasional 

Sejak 2020 JSC membangun Jakarta smart city research grup dengan harapan agar bisa dimanfaatkan dan diakses secara mudah oleh orang luar bukan hanya pemprov DKI Jakarta dan sudah beberapa publikasi kami sudah terbit di Internasional Konfers dibidang smart city dan kami juga terbuka untuk bekerjasama dengan berbagai kampus Indonesia maupun luar negri. 

Dan sedang mengembangkan city data dengan harapan dari city data tersebut menjadi pemantik bagaimana Jakarta menjadi play ground. karena dengan adanya data juga dapat mengundang para inovator untuk datang ke Jakarta.

3. Kota yang nyaman untuk dihuni

Salah satunya dengan berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan dalam mengupayakan akses kesehatan digital dengan memberikan informasi yang berkaitan dengan Jak Sehat dengan harapan memberikan informasi layanan kesehatan dengan mudah kepada masyrakat.

4. Cultural value yang menarik untuk untuk pengunjung

Dengan berkordinasi dengan dinas pariwisata Jakarta berupaya menyediakan informasi destinasi pariwisata yang dapat diakses dengan mudah oleh turis lokal ataupun mancanegara.

5. Sebagai Kota Global Jakarta Perlu Lingkungan Yang Bersih dan Berkelanjutan

Upaya yang dilakukan adalah bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dengan memasang sensor pemantau udara dibeberapa wilayah sehingga masyarakat yang tinggal maupun yang beraktifitas keluar masuk Jakarta dapat memantau dengan mudah kualitas udara di Jakarta. Yang pada beberapa bulan lalu menjadi sebuah problem bagi Jakarta tentang kualitas udaranya.

6. Sebagai kota global Jakarta perlu terkoneksi secara intra dan inter kota

Seperti pengembangan publik transport yang terintegrasi antar semua armada dan hal ini merupakan upaya pemprov DKI Jakarta untuk menghubungkan Jakarta dengan kota-kota penyangganya seperti Bekasi, Bogor, Depok dan juga Tangerang.

Selain itu kesiapan Jakarta untuk menjadi kota global juga sangat diperhatikan seperti aksesibilitas para disabilitas dan penyediaan internet gratis diruang publik yang merupakan salah satu program menunjang kota berskala global. Penyediaan layanan informasi yang terintegrasi juga peranan anak-anak muda dimasa yang akan datang.

Foto Prof. Suhono Supangkat. Dokumentasi pribadi.
Foto Prof. Suhono Supangkat. Dokumentasi pribadi.

Pemaparan kedua disampaikan oleh  Prof. Dr. Ir. Suhono Supangkat diantaranya mengenai masalah dan problematika yang selalu menghantui Jakarta dan bagaimana cara mengatasinya seperti.

1. Macet dan kepadatan lalu lintas yang semakin tahun semakin meningkat.

2. Masalah polusi udara yang buruk.

3. Isu-isu mengenai kesahatan dan masalah gizi anak dan dewasa.

4. Perubahan iklim.

5. Tata kelola data.

6. Akses air bersih.

7. Tempat tinggal layak yang merupakan masalah krusial di Jakarta.

Penjelasan dari Prof. Dr. Ir Riri Fitri Sari. Dokumentasi pribadi.
Penjelasan dari Prof. Dr. Ir Riri Fitri Sari. Dokumentasi pribadi.

Pemaparan ketiga oleh Prof. Dr. Ir. Riri Fitri Sari yang membahas tentang pemecahan masalah kota melalui teknologi dan inovasi, dan selama 14 tahun terakhir prof. Riri mengungkapkan telah mengembangakan standar dunia yang di sebut dengan Green Metric di Universitas Indonesia, yang sekarang telah berkembang menjadi Green City Metric.

Sudah 48 kota yang masuk kedalam kategori green city Indonesia pada setiap bulan Juni. dan ada enam indikator utama dalam green metric.

- Setting Infrastructure / Pengaturan Insfrastruktur.

- Waste Management / Pengelolaan Sampah.

- Water Management / Pengelolaan Air.

- Transportasi ramah lingkungan.

- Government (Peran pemerintah dalam mengatur ).

- Teknologi dan Informasi.

Yang mana indikator diatas semuanya merupakan tujuan agar terjadinya Efisiensi Oprasi, keberlanjutan, peningkatan kualitas hidup dan bagaimana pengelolaan sember daya yang baik.

Beliau juga mengungkapkan beberapa aplikasi-aplikasi yang sudah terlihat dan berperan penting untuk diisi seperti :

- Smart Energy.                             

- Smart Surveillance.

- Smart Recycle.

- Smart Grid (Jaringan pintar).

- Social Network.

- Smart Community.

- Smart Home.

- Intelligent Governance.

- Intelligent Healthcare.

- Intelligent Transportation.

- Smart Parking.

-Smart Weather.

- Environment Monitoring.

- Intelligent Industri.

- Intelligent Control.

Dari hasil keseluruhan penjabaran Prof. Riri menekankan kepada peningkatan kualitas hidup manusia dan kompleksitas dalam mengelola sumber daya alam dan waste management.

Penjabaran dari Dr. Ir Cahyana Ahmad Jayadi. Dokumentasi pribadi.
Penjabaran dari Dr. Ir Cahyana Ahmad Jayadi. Dokumentasi pribadi.

Selanjutnya Penjabaran dari Dr. Ir. Cahyana Ahmad Jayadi pada diskusi terakhir menyampaikan informasi mengenai transformasi digital dan informasi sustainability yang mana dua tema tersebut sangat mempengaruhi bermacam pihak dan stakeholder yang berkaitan dengan smart city.

Dr. Cahyana mengungkapkan bahwa keperdulian terhadap lingkungan ataupun sustainability juga merupakan faktor penting dalam perwujudan smart city. 

Dalam enam indikator yang telah disampaikan oleh Prof. Riri dan  Prof. Suhono tadi kembali ditambahkan oleh Dr. Cahyana bahwa dalam setiap indikator tersebut masing-masing memiliki tiga element yang jika dijumlahkan menjadi 18 elemen yang mana berupa aktivitas yang dapat membawa sebuah daerah, kota, distrik ataupun desa sekalipun menjadi sustainable.

Beliau juga memberikan jabaran beberapa negara yang melakukan pendekan unik dengan inovasi digital dan sesuai kebutuhan dan tantangannya.

- Barcelona, Spanyol.

- Singapore.

- Seoul, Korea Selatan.

- Amsterdam, Belanda.

- Copenhagen, Denmark.

- Tokyo, Jepang.

- Dubai, Uni Emirat Arab.

- New York City, Amerika Serikat.

Kunci dari pada inovasi adalah bagaimana sebuah inovasi tersebut dapat dilakukan ditempat-tempat lain, dan Indonesia sendiri memiliki keunikan dan ciri khas yang berbeda yang pastinya tidak sama dengan negara-negara diluar sana akan tetapi disitulah poin penting tersebut, apakah kita dapat melakukan sebuah inovasi dari keunikan kita ini.

Apresiasi kepada pemenang JSC tentang analisis data. Dokumentasi pribadi.
Apresiasi kepada pemenang JSC tentang analisis data. Dokumentasi pribadi.

Hal itu harus dijadikan sebagai master plain kedepan untuk memenuhi standar sebagai Jakarta kota yang smart city. acara ini dilaksanakan pada 14/11/23 di Gedung ayana Midplaza Jakarta Pusat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun