Berlanjut kepada novel yang kedua yaitu "Prasa". Sebelum dijelaskan terlebih dahulu dibacakan nukilan dari novel tersebut oleh ibu Devi Matahari. Dalam nukilan yang dibawakan ibu Devi menggunakan nada dengan intonasi puitis karena dalam novel "Prasa" banyak sekali kata dan ungkapan yang menggunakan kalimat puitis.
Terdapat beberapa kritik dari bapak Isson Khairul setelah dirinya menjelaskan tentang novel "Prasa" bahwa terdapat beberapa kalimat yang sulit dipahami oleh pembaca dan percakapan yang seharusnya tokoh perempuan namun masih tergambar kurang halus bahwasannya tokoh tersebut bukanlah seorang perempuan melainkan tokoh laki-laki, "mungkin karena penulisnya seorang pria dan mantan jurnalistik maka penulisan percapakan tokohnya belum begitu halus". Ungkap Isson Khairul.
Sebelum memasuki sesi trakhir ada sesi diskusi yang dilontarkan dari para peserta yang datang, diantaranya mengenai target pembaca usia berapa dan kalangan apa?, lalu setelah novel ini rilis apakah ingin dibuat sebuah serial film dan lain sebagainya?
Jawaban dari Yon Bayu Wahyono mengenai pertanyaan tersebut adalah, "target yang ia akan sasar lebih meliputi anak muda agar menaikan minat dalam membaca yang kemudian membuka tentang sejarah juga adat kebudayaan, jika diangkat sebagai film atau karya yang lain menurut saya silahkan saja yang terpenting saya sudah menerbitkan karya saya, entah bagaimana kedapan "monggo". Ungkapnya.
Acara bedah novel tersebut berajalan dengan lancar dan asik karena kehangatan dari penulis, moderator dan pembahas membuat suasana semakin seru dan tidak tegang. Sebelum masuk sesi penutupan para panitia dalam acara bedah novel tersebut mendapatkan masing-masing  novel "Prasa" dan "Kelir" langsung oleh Yon Bayu Wahyono.
Yon Bayu Wahyono juga mengucapkan banyak trimakasih kepada semua penontom, teman dan juga keluarganya yang sudah selalu mensupport ia dalam membuat karya terutama "Kelir" dan "Prasa". Dan menjadi sebuah kebanggaan dan Impian karena selama ini mas Yon ingin sekali meletakan karya tulisannya di salah satu galeri di Taman Ismail Marzuki dan hal itu terjawab sudah dengan dua karyanya "Kelir" dan "Prasa". Dengan dua putrinya yang menemani ia berfoto Bersama sebelum turun dari podium.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H