Mohon tunggu...
Nur Taufik
Nur Taufik Mohon Tunggu... Guru - Blogger - Guru

Calon Journalist

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mewujudkan Aksesibilitas Tuna Rungu pada Ultah Silang Ke-4

1 Oktober 2023   15:38 Diperbarui: 6 Oktober 2023   22:26 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar instagram Silang.ig

Silang merupakan Perusahaan yang berjalan dibidang disabilitas tuna rungu sejak tahun 2019 dengan aksen merangkul para disabilitas agar tidak ragu dan malu keluar rumah untuk berkomunikasi antar sesama.

para peserta dari beragam pihak media dan teman tuna rungu .Sumber gambar dokumentasi pribadi
para peserta dari beragam pihak media dan teman tuna rungu .Sumber gambar dokumentasi pribadi

Maka dari itu pada hari Sabtu 30 September 2023 sekaligus perayaan ulang tahun Silang ke 4 tahun. Silang mengadakan acara workshop di Gedung Visinema Picture Jakarta Selatan dengan mengajak awak media untuk lebih membuka mata bahwa ternyata aksesibilitas tuli yang di rasa efektif hingga kini ternyata masih jauh dari kata ramah untuk para penyandang disabilitas terkhusus teman-teman tuna rungu.

Kiri ka Sandika Dewi MC, Tengah ka Bagja Founder Silang, Kanan Bapak Deka Kurniawan Wakil KND .Sumber gambar pribadi.
Kiri ka Sandika Dewi MC, Tengah ka Bagja Founder Silang, Kanan Bapak Deka Kurniawan Wakil KND .Sumber gambar pribadi.

Pada sesi kedua kali ini Silang turut mengundang bapak Deka Kurniawan selaku wakil KND (Komisi Nasional Disabilitas) dan Ka Ahmad Yusuf CO Silang untuk memberikan pemahan tentang sudah sejauh mana negara kita memperhatikan aksesibilitas untuk kawan-kawan tuna rungu. Tidak tertinggal juga Ka Bagja Selaku Co-founder Silang hadir untuk memberi pelatihan Bahasa isyarat kepada peserta yang hadir pada malam tersebut yang dipandu oleh ka Sandika Dewi sebagai pembawa acara.

Bapak Deka Kurniawan wakil Komisi Nasional Disabilitas .Sumber gambar dokumentasi pribadi
Bapak Deka Kurniawan wakil Komisi Nasional Disabilitas .Sumber gambar dokumentasi pribadi

Bapak Deka Kurniawan menjelaskan.          " KND ( Komisi Nasional Disabilitas ) akan terus memperluas Bahasa isyarat di Indonesia dengan menjadikan Bahasa isyarat sebuah kebutuhan bagi seluruh Masyarakat bukan hanya bagi penyandang disabilitas, dan beliau melihat langkah yang strategis adalah melalui jalur Pendidikan, maka dengan itu KND akan terus mendorong pemerintah agar bisa menerapkan system pembelajaran bahasa isyarat melalui sekolah-sekolah.

Jika inklunsifitas itu sudah terbangun maka secara otomatis stigma-stigma negative yang beredar dimasyarakat perlahan akan mulai menghilang dan membawa kepada kesetaraan antara disabilitas dan non disabilitas seperti hak-hak wajib yaitu Pekerjaan, Kesehatan, Pendidikan dan pribadatan. Lalu langkah yang kedua yaitu akan selalu mengkampanyekan melalui media masa tentang pentingnya komunikasi dengan bahasa isyarat kepada seluruh Masyarakat.

Dengan harapan akan membangun kesadaran betapa pentingnya komunikasi antar manusia dengan tidak membedakan satu pihak dengan pihak lainnnya, maka dari itu kami akan terus memantau dan mengevaluasi serta mengadvokasi kepada pihak swasta maupun pemerintah dalam menjalankan amanat UUD tentang kesetaraan disabilitas, dan hal ini harus juga dibutuhkan kerja sama dari beragam pihak ataupun stekholder dalam mempersiapkan seluruh aspek dalam aksesibilitas kawan disabilitas.

Ka Ahmad Yusuf Co SILANG. Sumber gambar dokumentasi pribadi.
Ka Ahmad Yusuf Co SILANG. Sumber gambar dokumentasi pribadi.

Ka Ahmad Yusuf Co Silang juga menambahkan. " Bahwa dalam satu tahun terakhir, kami dari pihak silang sedang berfokus kepada layanan aksesibilitas seperti juru bicara Bahasa isyarat mulai dari online dan juga offline dibeberapa event-event, agar para tuna rungu yang hadir tetap mendapatkan inside dari acara tersebut.

Tidak sampai disitu hingga kini kita terus melakukan inovasi dan trobosan dengan meluncurkan aplikasi digital yang Bernama VRS ( Vidio Release Service ) yang akan di lounching pada malam hari ini dengan harapan akan lebih menjangkau kepada seluruh teman disabilitas dimanapun berada ketika beraktifitas diluar ruangan, seperti coffee shop, rumah sakit atau pelayanan apapun itu dengan cara scan barcode."

Ia juga bercerita awal membentuk Perusahaan Silang yaitu karena memang dia merupakan anak keturunan dari penyandang disabilitas tuna rungu yang kemudian bertemu ka Bagja yang kebetulan juga mempunyai Impian dan motivasi yang sama yaitu membantu sesama disabilitas dalam berkehidupan sehari-hari, hingga akhirnya terbentuklah SILANG yang sudah berjalan kurang lebih 4 tahun lamanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun