Mohon tunggu...
Nursyifa Adillah
Nursyifa Adillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi PGMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Jenis-Jenis Paragraf

13 Mei 2023   10:36 Diperbarui: 13 Mei 2023   10:42 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Paragraf merupakan bagian bab dalam suatu karangan yang biasanya memiliki satu ide pokok dan penulisannya diawali dengan garis baru. Paragraf memiliki beragam jenis yang masing-masingnya dibedakan berdasarkan ketentuan tertentu. Namun, kali ini penulis akan membahas secara singkat jenis-jenis paragraf berdasarkan teknik pemaparan pengembangan paragraf. Jenis-jenis paragraf berdasarkan teknik pemaparan pengembangan paragraf terdiri dari paragraf argumentatif, paragraf deskriptif, paragraf naratif, paragraf ekpositoris, dan paragraf persuasif.

  • Paragraf Argumentatif

Paragraf argumentatif ialah paragraf yang mengandung ide atau gagasan yang disertai dengan alasan kuat atau pembuktian dan di dalamnya terkandung fakta dan data yang mendukung. Ciri-ciri paragraf argumentatif antara lain memberikan asumsi yang bertujuan untuk memberikan keyakinan kepada orang lain bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran, menyertai bukti-bukti yang mendasari argumen tersebut berupa data, tabel, gambar, dan sebagainya, serta terdapat kesimpulan di akhir paragraf. Contohnya:

Musim kemarau pada tahun ini merupakan kemarau terparah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Hujan tak turun selama enam bulan mengakibatkan tanah dan sumber air menjadi kering. Menurut BMKG, tahun ini hujan diprediksi turun pada bulan depan. Jika hal itu terjadi, bisa dipastikan bahwa kemarau tahun ini bukanlah kemarau yang biasa, dikarenakan terjadi selama tujuh bulan. Padahal, berdasarkan data yang diberi tahu oleh BMKG tahun lalu, kemarau biasanya cuma terjadi selama lima bulan. Dengan demikian, petani banyak yang merugi sebab gagal panen sebab tak ada air yang mengairi sawah mereka.

  • Paragraf Deskriptif

Paragraf deskriptif yaitu paragraf yang mengandung perincian-perincian secara detail dari objek yang ditulis oleh penulis. Paragraf ini bertujuan untuk menggambarkan bentuk, karakteristik, sifat, atau pola dari objek yang diamati, bisa berupa manusia, benda, atau tempat. Contohnya:

Sungai Ciliwung terletak di Jakarta. Sungai ini mengalir di seluruh Jakarta. Sayangnya, Sungai Ciliwung dipenuhi tumpukan sampah. Tumpukan sampah di sungai dihinggapi lalat. Lalat-lalat itu selalu berterbangan ke perumahan warga dan membawa berbagai macam penyakit. Selain itu tumpukan sampah menebarkan bau yang sangat menyengat. Sungguh pemandangan yang sangat menyedihkan. 

Contoh di atas dikatakan contoh paragraf deskriptif karena dalam satu paragraf menjelaskan secara rinci suatu objek yang mana dalam paragraf tersebut objek yang dimaksud adalah Sungai Ciliwung.

 

  • Paragraf Naratif

Paragraf naratif yaitu paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa agar pembaca dapat mengikuti perjalanan cerita secara urut. Unsur yang paling penting pada sebuah paragraf naratif adalah unsur peristiwa atau tindakan. Ciri-ciri paragraf naratif antara lain yaitu terdapat tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan, mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa, serta tidak hanya terdapat dalam karya fiksi (cerpen,novel,roman) tetapi juga terdapat dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan). Contohnya:

Hari-hariku sebagai pekerja perempuan di perusahaan industri makanan olahan sangat padat dan melelahkan. Bayangkan, pagi-pagi sekali aku harus bangun dan menyiapkan sarapan anak-anakku. Sebelumnya, aku tentu harus memandikan mereka karena anak-anakku masih kecil. Sambil aku ganti baju kerja, aku sempatkan menyuapi anakku yang paling kecil. Setelah beres urusan rumah, segera aku berlari untuk mengejar angkutan yang mengangkutku ke jalan raya yang dilalui bus.

Contoh di atas dikatakan contoh paragraf naratif karena mengandung urutan peristiwa yang dihadapi oleh pekerja perempuan yang ditandai dengan adanya konjungsi waktu pada kata sebelumnya, setelah, dan sambil.

  • Paragraf Ekspositoris

Paragraf ekspositoris merupakan paragraf yang menerangkan atau menguraikan suatu pokok pikiran, yang dapat memperluas pandangan dan pengetahuan seseorang yang membaca uraian tersebut. Paragraf ini bertujuan memberikan informasi, penjelasan, keterangan, ataupun pemahaman tentang sesuatu objek atau hal.  Contohnya:

Membuang obat yang kadaluwarsa ke sembarang tempat akan sangat membahayakan bagi lingkungan. Sebab, meski sudah kadaluwarsa, zat kima pada obat-obatan masih tetaplah ada. Jika zat kimia itu mengenai air atau tanah, maka tidak mustahil jika pencemaran air dan tanah akan terjadi. Selain itu, jika dibuang ke sembarang tempat, obat tersebut berpotensi disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Agar hal itu tidak terjadi, sebaiknya obat yang sudah kadaluwarsa tersebut diberikan ke pihak apotek atau rumah sakit tempat obat itu dibeli. Dengan begitu, nantinya obat yang sudah tidak terpakai itu akan dileburkan dengan cara khusus.

Dilihat secara sekilas, paragraf argumentatif hampir mirip dengan paragraf ekspositoris. Padahal kedua paragraf tersebut tentu saja berbeda. Pada paragraf argumentatif, mengandung fakta dan data untuk membuktikan kebenaran. Sedangkan, pada paragraf ekspositoris mengandung fakta hanya untuk memberikan dan memperluas pengetahuan para pembaca.

  • Paragraf Persuasif

Paragraf persuasif merupakan paragraf yang meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembicara pada waktu sekarang atau pada waktu yang akan datang. Sifat dan paragraf ini membujuk, merayu, menghimbau, dan mengajak pembaca agar tergiur, tertarik, dan menuruti apa yang menjadi kemauan penulis. Contohnya:

Hari kemerdekaan Indonesia adalah hari yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, karena pada hari itulah bangsa Indonesia terbebas dari belenggu penjajah yang telah mencengkeram bangsa Indonesia selama 3.5 abad lebih. Oleh sebab itu, ayo kita peringati hari kemerdekaan Indonesia ini dengan cara bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan mari kita jaga kemerdekaan ini bersama-sama.

Contoh di atas dikatakan contoh paragraf persuasif karena mengandung kalimat-kalimat yang bersifat ajakan.

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun