Mohon tunggu...
Nursyifa Adillah
Nursyifa Adillah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi PGMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Indonesia, Diksi, dan Penggunaannya di Media Sosial

7 Mei 2023   12:10 Diperbarui: 7 Mei 2023   12:15 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang digunakan di Indonesia sebagai bahasa persatuan. Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia memiliki banyak pulau, suku, ras, bangsa, dan bahasa. Oleh karena banyaknya perbedaan itulah Bahasa Indonesia diciptakan agar tidak terjadi kesalahpahaman. Sejarah perkembangan Bahasa Indonesia telah dibahas pada artikel sebelumnya yang berjudul "Perkembangan Bahasa Indonesia".

Pada aplikasi KBBI V oleh Kemdikbud, kata diksi merupakan pilihan kata yang tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan). Diksi adalah kemampuan seseorang dalam memilih kata sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan serta memerhatikan kesesuaian makna katanya. Diksi memiliki beberapa fungsi, antara lain yaitu untuk membantu para pendengar atau pembaca memahami apa yang disampaikan oleh pembicara ataupun penulis, menjadikan aktivitas komunikasi lebih efektif dan efisien, menyampaikan gagasan secara tepat, melambangkan ekspresi yang ada pada suatu gagasan, dan menghindari kesalahpahaman. 

Agar pilihan kata yang digunakan tepat, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain membedakan dengan cermat denotasi dan konotasi, membedakan secara cermat kata-kata yang hampir bersinonim, membedakan kata-kata yang mirip dalam ejaan, mencegah kata ciptaan sendiri, memperhatikan penggunaan akhiran asing, memperhatikan perubahan makna, dan memperhatikan kelangsungan pilihan kata.

Dalam Bahasa Indonesia terdapat istilah kata diksi yang memiliki beragam jenis makna kata dan penggolongan kata. Makna kata dalam diksi antara lain makna leksikal dan gramatikal, makna lugas dan kiasan, makna denotatif dan makna konotatif, serta makna kontekstual. Sedangkan, penggolongan kata dalam diksi antara lain kata abstrak dan kata konkret, kata baku dan kata tidak baku, kata umum dan kata khusus, kata populer dan kata kajian, serta kata asli dan kata serapan.

Saat ini, masyarakat sudah banyak yang menggunakan media sosial dalam kehidupan sehari-harinya. Media sosial dapat menjadi tempat penyampaian pendapat, mencari hiburan, bertukar kabar, berjualan, dan lainnya. Dalam menggunakan media sosial khususnya ketika membuat status, menulis komentar, ataupun hal-hal berkomunikasi lainnya perlu memperhatikan ketepatan penggunaan diksi agar tidak terjadi kesalahpahaman. Diksi yang digunakan ketika berkomunikasi baik lisan maupun tulisan dengan teman, keluarga, dan guru pasti berbeda.

Saat berkomunikasi dengan teman umumnya bahasa yang digunakan lebih santai, berbeda ketika berkomunikasi dengan guru yang sebaiknya menggunakan bahasa lebih formal dan sopan. Mengutip contoh lebih rinci dalam situs Binus.ac.id, apabila berbicara dengan orang yang lebih tua, maka menggunakan diksi yang dianggap lebih sopan, tidak menggunakan istilah terlalu rumit dan kekinian, serta didukung dengan intonasi yang lembut dan ekspresi wajah yang ramah, sehingga lawan bicara dapat lebih mudah memahami maksud dan tujuan pembicara.

Ketika berkomunikasi dengan remaja dalam situasi nonformal, dapat menggunakan diksi populer sehingga mereka merasakan kedekatan secara emosional dengan lawan bicara dan lebih mudah memahami maksud dan tujuan komunikasi tersebut. Berbeda halnya saat penutur menjadi pembicara pada sebuah forum ilmiah yang bersifat formal, penutur dapat menggunakan diksi yang baku dan bersifat ilmiah, sehingga dapat menimbulkan kesan yang baik, cerdas, dan gagasan dapat tersampaikan dengan baik kepada lawan tutur. 

Sama halnya ketika menggunakan diksi pada media sosial. Apabila kita ingin membuat status, caption, ataupun komentar, harus memperhatikan diksi yang kita pakai. Namun, karena banyaknya pengguna media sosial tidak sedikit yang menggunakan diksi kurang tepat seperti kata kamu diubah menjadi lu, u, loe, l, dan sebagainya. Bagi beberapa orang menggunakan diksi seperti itu menjadikan ia terlihat lebih gaul dan trendy. Alangkah lebih baik tetap menjaga nilai kesopanan dan kesantunan dalam berkomunikasi walaupun diksi tersebut tidak dilarang. 

Mengutip data Maharani, mahasiswa PBSI kelas 5B berinisial AR menggunakan diksi dalam penulisan caption Instagram pada 05 Maret 2018, sebagai berikut: “Pada inget kaga boy? Hahaha”. Caption yang ditulis oleh AR untuk mengingatkan teman-temannya dengan kenangan yang mereka alami dan terlihat pada foto yang ia unggah. 

Pada caption tersebut dapat dianalisis penggunaan diksinya yaitu pada kata inget yang merupakan sinonim dari kata ingat, lalu kata kaga juga memiliki sinonim yaitu tidak, dan kata pada memiliki sinonim yaitu masih, serta menggunakan jargon pada kata boy. Kata boy berasal dari bahasa Inggris yang artinya anak lelaki, dan di dalam bahasa percakapan ini merupakan sebuah panggilan AR kepada teman-temannya. Hanya ia dan teman-temannya yang mengetahui kata boy ini ditujukan untuk siapa saja. 

Contoh lainnya, mahasiswi PBSI kelas 5B berinisial NF menggunakan diksi dalam penulisan caption Instagram pada 27 Juli 2019, sebagai berikut: “Jika dia yang dulunya dekat denganmu lalu tiba-tiba menjauh karena datangnya orang baru, udah senyumin aja ☺”. Caption yang ditulis oleh NF merupakan kata-kata semangat untuk dirinya yang sedang bersedih. Lalu penggunaan diksinya yaitu pada kata senyumin aja, kalimat ini memiliki makna konotasi yang berarti harus rela mengikhlaskan apa yang telah terjadi.

Referensi:

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun