Mohon tunggu...
Nur Syarifah Kusumawati
Nur Syarifah Kusumawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Program Studi Biologi Universitas Sebelas Maret

Biology scientist

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Artificial Intelligence (AI) dalam Kehidupan Mahasiswa: Kabar Baik atau Buruk?

29 Oktober 2023   09:35 Diperbarui: 29 Oktober 2023   19:36 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

Kehadiran AI sudah tidak dapat dihindari karena faktanya teknologi AI ini sudah menjamur di semua kalangan terutama mahasiswa. Sikap mahasiswa lah yang menentukan apakah AI ini akan membawa ia menuju kemajuan, ataukah malah kemunduran. Perkembangan teknologi AI yang sangat pesat dewasa ini menuntut kita untuk menyelaraskan kecerdasan alami dan kemampuan manusia dengan kecerdasan buatan berbasis teknologi.

Mahasiswa tidak akan bisa lepas dari penggunaan AI dalam kehidupan kuliahnya sehari-hari. Peranan AI sangat besar dalam membantu tugas perkuliahan. Tidak dapat dipungkiri bahwa teknologi AI ini bahkan dapat mengerjakan tugas mahasiswa secara keseluruhan. Hal inilah yang menyebabkan munculnya perilaku menyimpang dan penyalahgunaan teknologi AI. Disinilah peran etika sangat dibutuhkan, dengan etika yang baik, teknologi akan digunakan dengan tepat dan tidak sembrono. Penggunaan teknologi secara sembrono akan berakibat pada munculnya sifat malas berpikir dan tidak disiplin. Lalu bagaimana sikap yang baik dalam menghadapi kemajuan zaman ini?

Kreativitas dan kecerdasan emosi manusia adalah hal yang tidak akan dapat digantikan oleh teknologi AI. Selain itu, manusia juga memiliki moral dan etika yang tentu saja tidak dimiliki oleh teknologi AI. Dalam menghadapi gempuran teknologi AI, diperlukan sikap selektif dalam memilah dampak positif atau negatif yang akan didapatkan dari penggunaan teknologi AI. Disamping itu, hal yang dapat dilakukan adalah meningkatkan kualitas diri dengan tetap inovatif dan selalu mengembangkan kreativitas dengan memunculkan ide-ide dan gagasan unik. 

Perkembangan AI akan berdampak positif apabila dipelajari dan dikuasai untuk mengoptimalkan kemampuan diri. Teknologi AI dapat digunakan sebagai alat yang membantu kita untuk mencapai tujuan, manusia dengan keunggulan kreativitasnya akan mencapai kemajuan apabila dapat beradaptasi dan memanfaatkan teknologi AI dengan optimal. Berteman dengan teknologi adalah langkah baik yang dapat dilakukan untuk menghadapi era digital yang secara tidak langsung menuntut kita untuk meningkatkan kemampuan mengoperasikan teknologi yang senantiasa berkembang. 

Tidak terlena oleh kemudahan dan hasilnya yang instan merupakan tameng yang digunakan oleh mahasiswa cerdas beretika agar tidak memiliki sifat ketergantungan pada teknologi AI ini. Meskipun dapat digunakan untuk menyelesaikan keseluruhan tugasnya, mahasiswa cerdas beretika ini tentunya hanya akan menggunakan AI sebagai referensi dan alat bantu yang dapat mempermudah pekerjaan. 

AI memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi dan menghasilkan inovasi apabila berada di tangan yang tepat, bahkan dengan mengembangkan keterampilan yang relevan dengan teknologi AI, mahasiswa dapat menciptakan gerbrakan baru untuk memajukan perkembangan teknologi sekaligus melahirkan generasi muda beretika yang mampu berjalan selaras dengan perkembangan zaman. Jadi, sudah siapkah menghadapi era digital dengan etika dan moral generasi muda?

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun