Umum saja jika orang berkomentar tentang diri kita. Akan tetapi mereka tidak tahu apa makna atau alasan dari diri kita. Bisa saja seseorang mengatakan bahwa itu hal yang 'alay" dalam bahasa remaja. Akan tetapi tidak ada yang tau, bagaimana jika ia pernah menjalani "privat" life tapi ia di kecewakan? Masuk akal bukan?Atau ia begitu karena pernah merasa kehilangan?Â
Merasa tidak punya teman? Butuh perhatian? Kita tidak tau apa yang sebenarnya terjadi pada mereka. Jadi boleh saja berkomentar terhadap gaya hidup seseorang tapi dalam batas wajar.
Memilih antara privat life dan hidup secara terbuka adalah suatu hal yang tidak mudah. Akan ada resiko di balik pilihan yang kita buat di antara keduanya.Â
Jika dengan melihat seorang tokoh dan kita ingin mengikuti cara menikmati kehidupan nya boleh saja, atau jika kita tidak suka boleh mengkritik asal dengan bahasa yang baik dan bisa di terima Dalam hal ini masuk kategori "Internalisasi" karena menginternalisasi belum tentu menerima, bisa juga sebagai bentuk resisten atau penolakan.Â
Mari mencari kebahagiaan hidup masing masing baik itu secara privat atau terbuka dan tetap menjadi diri sendiri untuk mencapai suatu kebahagiaan yang hakiki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H