Persiapan apa yang harus dilakukan serta hal teknis apa yang harus diumumkan untuk memastikan kesiapan belajar siswa juga menjadi pembahasan dalam kegiatan pendampingan. Dengan pendampingan yang intensif ini, diharapkan mahasiswa akan lebih memahami bagaimana mengimplementasikan pembelajaran berbasis kurikulum merdeka yang mengakomodasi pembelajaran berdiferensiasi didalamnya. Sehingga mahasiswa tidak lagi terjebak pada paradigm lama, menyamakan pembelajaran saat ini dengan bagaimana mereka belajar dahulu saat di sekolah dasar.
3. Melaksanakan observasi kelas, dengan melibatkan mahasiswa lain, sebagai observer kedua dan ketiga selain guru pamong. Ketika proses implementasi modul, maka sangat penting memastikan keberhasilan pelaksanaan dari perencanaan modul yang dibuat. Masukan dari rekan sejawat sesama mahasiswa akan menjadi catatan alternatif selain dari guru pamong. Hal ini juga memberikan konsep kolaborasi untuk saling menguatkan dan memberikan masukan demi perbaikan pembelajaran.Selain memberikan contoh bagaimana menerapkan budaya kolaborasi dengan mengajak mahasiswa ikut dalam proses observasi, hal ini  bisa menjadi bahan belajar bagi mahasiswa yang menjadi observer untuk mengetahui dimana kelebihan dan kekurangan observee.Â
Dengan begitu observer akam memahami  bagaimana mempertahankan hal yang sudah baik, dan bagaimana memperbaiki yang kurang untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dipertemuan berikutnya.Ini juga menjadi dasar untuk mahasiswa agar menjadi mahasiswa yang reflektif, karena terbiasa  melihat orang lain mengajar. Observer bisa membandingkan dengan pengetahuan serta pengalamannya sehingga mereka bisa bertanya pada diri mereka sendiri, apakah sudah baik atau apakah masih perlu perbaikan dalam pembelajaran mereka.Pada tahap ini, fokusnya adalah melihat seberapa baik mahasiswa mampu mengimplementasikan strategi yang  direncanakan dan bagaimana mereka menyikapinya.Â
Diskusi umpan balik pasca implementasi membahas aspek keberhasilan dan tantangan baru dari hasil implementasi yang sudah dilakukan.Setelah proses observasi selesai maka guru pamong akan  menganalisis setiap situasi dan membuat rekomendasi yang konkrit dan konstruktif. Hasilnya, mahasiswa lain akan merasa  siap untuk menerapkan rencana pembelajaran yang lebih baik dari hasil rekomendasi tersebut.
4. Melakukan refleksi bersama. Setelah kegiatan observasi selesai maka akan ada sesi refleksi bersama, yang dihadiri bukan  hanya oleh observer, guru pamong dan observee, namun semua mahasiswa. Dalam kegiatan ini guru pamong mendorong mahasiswa untuk merefleksikan pengalaman mereka ketika menjadi observer.Mereka bebas menyampaikan apapun dengan sopan terkait apa yang sudah mereka lihat ketika proses observasi, dan berbagi perasaan atau wawasan apapun yang telah mereka peroleh selama ini. Dengan cara ini, diharapkan observee belajar tidak hanya  dari pengalaman mereka sendiri, tetapi juga dari pengalaman yang diberikan oleh observer.Hal terpenting dari proses ini adalah bukan untuk menjatuhkan observee namun  menjadi catatan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada tahap selanjutnya.Â
Setelah observer memberikan penjelasan hasil observasinya, observee akan merefleksi hasil implementasi pembelajaran yang sudah dilakukan. Bagaimana perasaan mereka, apa saja hal yang sudah baik, apa saja hal yang masih kurang, apa perbaikan yang ingin dilakukan jika membelajarkan hal yang sama pada pembelajaran berikutnya.Pertanyaan-pertanyaan semacam itu yang akan menjadi pemantik untuk dijawab oleh observee di kegiatan refleksi bersama. Dari sini mereka berbagi pengalaman, baik hal positif maupun tantangan yang mereka hadapi. Pada saat ini guru pamong juga mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menggugah pikiran untuk menggali lebih dalam  perasaan dan pemikiran mereka, terhadap proses pembelajaran sehingga bisa meningkatkan kualitas pembelajaran berikutnya.Melalui sesi ini, mahasiswa juga belajar  berpikir kritis tentang latihan mereka membelajarkan siswa,  dan bagaimana mereka dapat terus meningkatkannya.Â
Dukungan ini membantu mahasiswa tetap berhubungan dan bertukar pikiran satu sama lain bahkan setelah program pendampingan berakhir karena telah membudaya. Dengan membangun dukungan semacam  ini, mahasiswa akan merasa lebih percaya diri untuk bereksperimen dan berbagi tantangan yang mereka hadapi.Sesi Refleksi ini tidak hanya dilakukan setelah kegiatan observasi dikelas selesai, namun juga setelah kegiatan harian selesai. Dengan begitu segala permasalahan yang terjadi pada hari itu dapat segera diselesaikan. Banyak hal yang bisa mereka petik dari kegiatan refleksi, baik refleksi harian ataupun refleksi pasca kegaiatan observasi.
Penutup
Dengan menerapkan pendampingan intensif kolaboratif, 100% mahasiswa lebih menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam pemahaman dan keterampilan  melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi. Mereka lebih cepat, dalam menentukan diferensiasi apa yang akan mereka pilih dalam membuat perencanaan pada modul pembelajaran yang mereka buat.
Modul yang dihasilkan pada tahap selanjutnya 100% menjadi lebih baik lagi, dari silklus satu hingga siklus tiga. Modul yang dibuat mengalami perbaikan yang signifikan. Misalnya dari yang pertama belum menggunakan media pembelajaran, dengan adanya pendampingan intensif kolaboratif ini, mahasiswa menggunakan media pembelajaran pada pertemuan berikutnya. Bagi yang sudah menggunakan media pembelajaran namun kurang mengeksplorasi penggunaannya ketika proses pembelajaran berlagsung, maka pada pembelajaran berikutnya media tereksplorasi dengan lebih baik.
Termasuk pada konten pembelajaran, mahasiswa lebih percaya diri untuk memberikan konten yang berbeda pada siswa satu dengan yang lain, berdasarkan kemampuan siswa. Produk juga bisa mereka buat berbeda bergantung pada keinginan masing-masing individu.