Hal ini terjadi karena mahasiswa belum memiliki pemahaman yang menyeluruh terhadap esensi dari pembelajaran berdiferensiasi dan bagaimana mengimplementasikannya di kelas. Â Selain itu adaptasi terhadap hal baru yaitu perubahan paradigma berpikir mahasiswa tentang bagaimana dahulu ketika mereka belajar dengan bagaimana mereka saat ini harus membuat pembelajaran, juga menjadi tantangan tersendiri.
Tugas yang harus dikerjakan juga menjadi tantangan bagi mereka. Tekanan dalam memenuhi tugas kegiatan PPG juga  menjadi permasalahan tersendiri yang harus diselesaikan. Di sisi lain, tantangan yang dihadapi semakin diperumit oleh ketidakpastian mengenai bagaimana memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran, karena terbatasnya pengetahuan terkait platform apa yang harus digunakan untuk membantu dalam pembelajaran, baik sebagai media ataupun sumber belajar.
Bukan hal yang aneh bagi mahasiswa untuk merasa bahwa mereka tidak memiliki cukup waktu untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran yang berbeda secara menyeluruh. Pada akhirnya semua faktor tersebut menciptakan suasana yang menantang dimana mahasiswa harus menemukan keseimbangan antara teori dan praktik meskipun berbagai kendala yang ada.
Pembahasan
Untuk mengatasi tantangan tersebut, saya merancang program pendampingan intensif kolaboratif yang terdiri dari beberapa langkah terstruktur dan sistematis. Pendekatan ini berfokus pada pengembangan pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri mahasiswa dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas. Hal-hal yang saya lakukan adalah:
1. Sesi berbagi praktik baik pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi di kelas.Kegiatan berbagi praktik baik dilakukan dengan menentukan jadwal khusus, dimana semua mahasiswa bisa hadir dan guru pamong tidak sedang mengajar. Sesi khusus ini biasanya saya berikan ketika masa orientasi yaitu masa perkenalan awal kedatangan mahasiswa, dihari kedua. Karena pada hari pertama mahasiswa masih beradaptasi denga lingkungan fisik dan warga sekolah.
Guru Pamong akan memaparkan praktik baik yang biasa dilakukan di kelas. Kegiatan apa saja yang biasa dilakukan dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi. Selain itu mahasiswa juga diperbolehkan menyampaikan informasi yang mereka miliki terkait pembelajaran berdiferensiasi sebagai bentuk sharing/ berbagi ilmu, kepada teman sejawat sesama mahasiswa.Selain itu kegiatan berbagi praktik baik ini dilakukan pada saat mahasiswa masuk kelas dan mengamati guru pamong mengajar sebagai guru model (masa asistensi). Mahasiswa akan mencataat bagian mana saja yang termasuk dalam pembelajaran berdiferensiasi, dan seperti apa proses yang dilakukan.Â
Setelah sesi asistensi selesai mahasiswa bersama guru pamong akan kembali ke forum  untuk membahas bagaimana tanggapan mahasiswa terhadap modul yang dibuat oleh guru pamong sekaligus proses pembelajaran yang berjalan. Guru pamong akan menanyakan dimana saja mereka menemukan kegiatan yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, dan termasuk dalam kategori yang mana, apakah proses, konten ataukah produk.
2. Memberikan pendampingan ketika proses penyusunan modul ajar dan lampirannya dalam sesi mengajar terbimbing. Dengan minimnya praktik yang pernah dilakukan mahasiswa ketika duduk dibangku kuliah, maka sesi pendampingan ini sangat penting, biasanya mahasiswa akan diminta terlebih dahulu menentukan muatan pelajaran apa yang akan mereka pilih, dan tujuan pembelajaran apa yang akan mereka capai dalam pembelajaran. Hal ini yang paling krusial karena rata-rata mahasiswa belum bisa menentukan tujuan pembelajaran yang tepat, dari capaian pembelajaran yang sudah dipilih.Â
Guru pamong akan membimbing secara intensif dalam menentukan tujuan pembelajaran, sehingga bisa menghasilkan perencanaan pembelajaran seideal mungkin, dan mengarahkan pada pembelajaran yang menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi serta mengakomodasi pembelajaran berdiferensiasi didalamnya. Template modul akan dibedah dan dikaji satu persatu, untuk dipahami mahasiswa. Selain itu, mahasiswa diajak untuk menentukan diferensiasi apa yang akan dipilih dalam membelajarkan siswa untuk mewadahi bakat, minat, dan potensi siswa yang beragam. Â
Semua hal ini akan dikupas tuntas sesuai jadwal pendampingan yang sudah diberikan.Proses pembelajaran mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup juga dibahas satu persatu, apakah sudah tepat atau belum. Bahan ajar, media pembelajaran, dan LKPD serta asesmen yang dipilih juga akan dikaji kesesuaiannya, mulai asesmen diagnostik maupun asesmen formatifnya. Pemanfaatan platform pembelajaran juga akan dikoreksi apakah sudah tepat atau belum, misal You tobe, VR/AR, Canva, Quizziz, Live Work Sheet atau lainnya. Bagaimana mahasiswa menerapkan strategi pembelajarannya dalam mengimplementasikan modul juga dibahas.Â