Mohon tunggu...
Nur Sofiyah M
Nur Sofiyah M Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa IAIN Jember

Barang siapa yang bersabar, maka dia yang beruntung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model-model Pondok Pesantren (Tipologi Pondok Pesantren)

4 Juni 2020   20:39 Diperbarui: 4 Juni 2020   20:38 1684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum.wr.wb

Salam hangat untuk pembaca setia kompasiana.....

Bertemu lagi dengan saya Nur Sofiyah Munawaroh yang tentunya pada kesempatan kali ini saya akan menulis sebuah artikel yang berjudul "Model-Model Pondok Pesantren (Tipologi Pondok Pesantren)" semoga sedikit memberi pemahaman bagi pembaca setia kompasiana. Mari kita langsung ke pembahasan....

Pada tema tentang Model-Model Pondok Pesantren (Tipologi Pondok Pesantren)  ini, terdapat tiga poin penting yaitu:

1. Pesantren Salafiyah (Tradisional)

Pesantren Salafiyah (Tradisional) adalah pesantren yang mengkaji kitab-kitab kuning atau kuno, tetap mempertahankan ajaran kitab-kitab klasik tanpa adanya pengetahuan umum. Metode pengajaran dan infrastruktur pesantren salaf dengan modern berbeda. Secara emosional hubungan santri dengan kyai pada pesantren salaf sangat dekat serta sang kyai turun langsung ke lapangan. Kata salaf berasal dari bahasa arab mempunyai arti "dulu atau yang sudah lewat".  Pesantren salaf terpaku pada model pesantren kuno yaitu wetonan, bandongan dan sorogan. Pesantren salafiyah adalah pesanten yang murni mengajarkan ilmu agama baik tradisional maupun klasikal (jenjang kelas ) yang disebut Madrasah diniyah. Pesantren yang mempunyai santri cukup banyak biasanya menganut dua system yaitu sorogan,wetonan serta klasikal. Kegiatan pada pesantren salafiyah yaitu mengaji kitab kuning, pasaran dibulan ramadhan, melakukan sholat jama'ah, mauludan, dan kerja bakti di lingkungan pesantren. System pengajaran di pondok pesantren yaitu sistem wetonan (kyai membacakan suatu kitab pada waktu tertentu dan santri menyimak bacaan dan penjelasan kyai) pada system ini tidak dikenal adanya absensi, sistem kedua yaitu sistem sorogan (metode yang menitikberatkan pada pengembangan kemampuan perseorangan dengan adanya bimbingan seorang kyai). Ada 12 macam ilmu yang diajarkan di pondok pesantren yaitu nahwu, sorrof, Ma'ani, bayan, badi', tauhid, fiqih, ushul fiqih, tafsir, hadis, muthola'ul hadis, dan ilmu mantik. Kurikulum pondok pesantren salafiyah ini statusnya pendidikan formal yang hanya mempelajari kitab-kitab klasik. Kitab klasik meliputi nahwu, sorrof, balaghah, tafsir, hadis, mantik, tasawuf, fiqih,ushuh fiqih, dan akhlaq. Pesantren salafiyah sekarang menggunakan metode baru yaitu metode cepat memahami dan menguasai al-qur'an dan kitab kuning yang ada pada kitab amsilati. Padakitab amsilati terdapat rumus dan kaidah penting sehingga memudahkan santri memahamial-qur'an atau kitab kuning. Jadi proses pembelajaran dan kurikulum pada pesantren ini sesuai dengan kemudahan dan masalah yang dibahas. Kurikulum pesantren tidak sesuai dengan kementrian pendidikan karena pesantren bukan berasal dari naungan pemerintah.

2. Pesantren Halafiyah (Modern)

Pesantren Halafiyah (Modern) merupakan perkembangan dari pesantren salafiyah sesuai perkembangan zaman. Adanya pesantren modern ini meiliki tujuan agar santri mampu berkembang menjadi intelektual muslim yang berasaskan islam. Pada peanten modern tidak hanya mempelajari kitab klasik melainkan pelajaran umum dan lainnya.. prrbedaan lainnya yaitu penggunaan bahasa,pada pesanten modern menggunakan bahasa arab dan inggris dalam sehari-hari, kurikulum yang dibuat pesantren modern bertujuan agar santrinya selalu berkembang dan biasanya dibuat oleh kyai itu sendiri dengan melihat perkembangan zaman. Pada pesantren modern santri tidak diwajibkan bersarung dengan tujuan agar santri bebas beraktivitas.. perbedaan pesantren salafiyah dan modern tidak menjadi masalah karena pesantren memiliki cita-cita dan satu asa yang sama yaitu sama-sama memiliki cita-cita agar islam Berjaya seperti pada masa Rasulullah serta memiliki asa yang sama yaitu sama-sama semangat untuk menjaga agama Allah agar tetap tegak dan eksis dimuka bumi ini.

3. Kategorisasi Pondok Pesantren

Ada banyak pandangan dan pengelompokan. Pada zaman syaridofir memandang pesantren memiliki dua kategori yaitu pondok pesanten salafiyah dan modern. Pada system pendidikan yang dikembangkan dikategorikan menjadi tiga jenis yaitu memiliki santri yang belajar kepada kyai kurikulumnya tergantung kyai dan pengajarannya secara individual, memiliki madrasah kurikulum tertentu santrinya bertempat di asrama untuk mempelajari pengetahuan agama, berupa asrama santi belajar di sekolah madrasah dan perguruan tinggi dan umum serta sang kyai sebagai pengawas dan Pembina mental. Jenis pondok pesanten menurut khomar yang memaparkan perkembangan pondok pesantren dari masa ke masa ada dua kategori yaitu pondok pesanten tradisioanl dan modern dengan melihat beberapa aspek yaitu kepemimpinan pondok pesantren, institusi di pondok pesantren, kurikulum  pondok pesantren, metode pendidikan pondok pesantren, fasilitas yang disediakan pondok pesantren.

Semoga bermanfaat dan sampai ketemu di artikel selanjutnya.....

Wassalamualaikum.wr.wb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun