Siapa yang tak memiliki kenangan?
Setiap orang pasti memiliki kenangan.
Lalu apa hubungannya dengan hujan?
Kenyataannya berhubungan.
Hujan.
Hujan hanya air yang jatuh ke bumi, itulah yang terjadi. Tapi suatu kejadian selalu memiliki sebab dan akibat bukankah begitu?
Air sampai bisa berkumpul di langit itu dan kemudian terjatuh ke bumi. Itu melalui proses yang panjang. Dan tentu karena suatu alasan demi alasan.
Tetapi yang jelas kita dan semua yang hidup termasuk hewan tumbuh tumbuhan bahkan yang mati termasuk bangkai sampah dll
semuanya membutuhkan air.
Tapi juga mengapa mesti terjadi juga pergantian musim.Â
Aku jadi ingat seseorang pernah berkata,Â
kalau air yang sedikit sudah cukup mengapa masih meminta lebih yang barangkali malah akan menenggelamkanmu.
Ya tentu saja.
Kita tidak sekali dua kali mengalami banjir.
Jadi hujan ini sudah diatur sedemikian rupa sesuai yang dibutuhkan.
Dari hujan saja saja kita bisa mempelajari banyak hal.
Sesuatu kebutuhan,
Didapatkan melalui proses
Dan ada porsinya sendiri sendiri.
Kita perlu pelajari lagi porsi kita masing masing se cukup yang kita butuhkan.
Lalu apa hubungannya dengan kenangan??
Kenangan.
Kenangan adalah sesuatu yang kita ingat,
Tapi kenapa tidak disebut saja ingatan?
Kenangan ternyata berbeda.
Kenangan adalah suatu ingatan yang langka. Suatu momentum yang jarang kita alami sehingga pikiran bawah sadar kita tidak ingin melepasnya karena membutuhkan nya untuk dipelajari lagi dan lagi.
Lalu apa hubungannya dengan hujan?
Kenapa hujan membuat kita mengakses kembali kenangan demi kenangan.
Ini adalah sesuatu yang terjadi didalam diri kita.
Padahal kejadiannya tidak mirip dengan kenangan kita, tapi ternyata romantisme yang terjadi sama.
Kenapa saya bilang hujan itu suatu kejadian romantisme,Â
Karena semua membutuhkan air.
Tapi ia tidak begitu saja memberi tapi juga memahami porsi yang baik untuk kita.
Ia menghadirkan mendung juga untuk sebuah isyarat.Â
Bukankah ini romantis?
Jadi itulah tentang hujan dan kenangan
Mungkin masih banyak lagi tentang hujan dan kenangan.
Terima kasih sudah membaca sampai akhir.
Beri juga saran dan masukan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H