Tahukah Anda?
78% pengusaha pemula gagal dalam menjalankan bisnisnya, bukan karena produk tidak memiliki pasar, melainkan karena masalah pembukuan yang tidak dikelola dengan baik.
Gendowang, Pemalang (10/02/2023) Berbagai pandangan muncul dari dampak revolusi industri 4.0 yang menjadikan cara-cara kerja manual berubah menjadi digital.Â
Digitalisasi dapat membuat pekerjaan menjadi lebih fleksibel tanpa hambatan waktu dan ruang serta meningkatkan otonomi pekerja. Dengan ponsel pintar, pekerjaan dapat diselesaikan tanpa terhalang waktu dan lokasi.Â
Digitalisasi naik hingga tiga kali lipat pada industri yang digunakan untuk transaksi penjualan, interaksi dengan konsumen dan supplier, serta proses bisnis lainnya (Harvard Business Review, 2016).
Gerakan digitalisasi telah merambah pada industri kecil seperti usaha kecil dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Namun, digitalisasi ini belum sepenuhnya dapat diterima oleh para pelaku UMKM. Berdasarkan jumlah UMKM yang berhasil didampingi oleh komunitas pengembangan digitalisasi melalui gerakan Indonesia Go Digital, hanya 10% UMKM yang siap untuk menggunakan digital dan online secara penuh dalam kegiatan usahanya.Â
Sebagian besar UMKM, menggunakan digital hanya pada tahap pemasaran dengan membuat katalog online atau memasukkan produknya pada markerplace tertentu, namun seluruh proses transaksi hingga pembayaran masih menggunakan metode manual.
Kondisi inilah yang terjadi pada UMKM "Sanggar Pangan" di Desa Gendoang. Basis usaha Sanggar Pangan adalah cafe & resto yang menawarkan masakan rumahan namun modern beserta minuman dengan harga yang sangat terjangkau. Meskipun telah memiliki kemampuan digital menengah dan menggunakan media sosial sebagai sarana interaksi dengan pelanggan, Sanggar Pangan masih mengandalkan metode manual dalam pencatatan keuangan usahanya.Â
Untuk itulah, pada 24 Januari 2023, mahasiswa KKN UNDIP TIM I tahun 2022/2023, Nursiti Inka Kristi Purba melakukan pengenalan dan pendampingan aplikasi pembukuan digital lewat program keilmuan yang bertema "Pengenalan Aplikasi Pembukuan Digital untuk Digitalisasi Manajemen Keuangan Pelaku UMKM" di Desa Gendowang.
Pengenalan dan pendampingan aplikasi pembukuan digital ditekankan pada informasi umum aplikasi, kelebihan utama kenapa menggunakan aplikasi, bagaimana aplikasi bisa didapat, langkah-langkah registrasi akun, fitur-fitur dalam aplikasi dan manfaatnya, serta beberapa testimoni para pelaku UMKM di seluruh Indonesia yang telah menggunakan aplikasi pembukuan tersebut. Pengenalan dan pendampingan aplikasi ini mendapat antusiasme yang baik dari pelaku UMKM Sanggar Pangan.Â
Mengapa tidak? Selama menjalankan usaha belum ada manajemen pencatatan keuangan yang optimal pada UMKM ini. Bahkan lebih sering pencatatan keuangan diabaikan alias tidak dilakukan.Â
Pencatatan manual menggunakan kertas dan pulpen juga sudah tidak relevan untuk dilakukan di era teknologi saat ini. Telah banyak aplikasi gratis dengan berbagai kemudahan dan kecanggihan fitur-fitur yang ditawarkan.Â
Oleh karena itu, pengenalan dan pendampingan aplikasi pembukuan digital ini diharapkan dapat membantu mengoptimalkan pengelolaan keuangan digital para pelaku UMKM di Desa Gendowang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI