Mohon tunggu...
Nursinta Vania
Nursinta Vania Mohon Tunggu... Tutor - Saya adalah mahasiswa program studi Manajemen Rekayasa. Program studi ini masih terkesan baru di Indonesia. Postingan saya berhubungan dengan mata kuliah yang diajarkan kepada kami, dan saya ingin berbagi wawasan ini kepada pembaca sekalian. Semoga bermanfaat dam selamat membaca!

Mahasiswa_Fakultas Teknologi Industri/Jurusan Manajemen Rekayasa_Institut Teknologi Del

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Design Thinking dan Lateral Thinking, Apa Bedanya?

30 Maret 2021   23:49 Diperbarui: 31 Maret 2021   00:43 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pada tahap ini, peneliti akan menghasilkan beberapa prototipe produk, sehingga mereka dapat menyelidiki solusi masalah yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Melalui fase eksperimental, peneliti dapat mengidentifikasi solusi terbaik untuk setiap masalah yang diidentifikasi selama tiga tahap pertama. Solusi tersebut diselidiki dan diterima, diperbaiki dan diperiksa ulang, dan ditolak berdasarkan pengalaman pengguna.

e) Test (Pengujian)

Pada tahap ini, prototipe akan diuji secara ketat. Dalam proses berulang, hasil yang dihasilkan selama fase testing sering digunakan untuk mendefinikan kembali satu atau lebih masalah dan menginformasi pemahaman pengguna, kondisi penggunaan, bagaimana orang berpikir, berperilaku, dan merasakan, dan berempati. Bahkan selama fase ini, perubahan dan penyempurnaan dilakukan untuk menyingkirkan solusi masalah dan memperoleh pemahaman sedalam mungkin terhadap produk dan penggunanya.

Salah satu contoh design thinking adalah SingPass atau Singapore Personal Access. Ini adalah salah satu bentuk inovasi teknologi pemerintah Singapura yang berbentuk penyimpanan database setiap warga negaranya. Melalui sistem autentikasi nasional SingPass, setiap warga negaranya dapat melakukan akses ke berbagai layanan pemerintah dan sektor swasta secara online, dan secara langsung secara aman.

2. Lateral Thinking

Konsep berpikir lateral atau lateral thinking menurut (Zagalo dan Morgado, 1967), adalah cara berpikir yang mencari solusi untuk masalah yang sulit diselesaikan melalui metode atau elemen yang tidak ortodoks yang biasanya diabaikan oleh pemikiran logis. Edward de Bono mengusulkan empat teknik untuk berpikir lateral.

a) Awareness (Kesadaran)

Pada tahap ini, peneliti harus menumbuhkan kesadaran tentang bagaimana pikiran memproses informasi. Menolak pola yang sudah ada sebelumnya adalah langkah pertama menuju inovasi yang lebih besar.

b) Random Simulation (Stimulasi Acak)

Pemaparan keacakan adalah bagian penting dari pemikiran lateral. Peneliti dianjurkan untuk  mendapatkan informasi dari pengamatan sekitar dan eksplorasi - dengan berjalan-jalan, mendengarkan podcast, bercakap-cakap dengan orang asing, mengambil rute berbeda ke tempat kerja --- dapat berdampak positif pada proses pemecahan masalah.

c) Alternatives (Alternatif)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun