Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

5 Rahasia Sehat Berpuasa Ala Nenek Kampung

20 Maret 2024   13:50 Diperbarui: 21 Maret 2024   02:10 1535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 5 Rahasia Sehat Berpuasa Ala Nenek Kampung(dokumentasi pribadi)

Saya ingin berbagi penglaman. Januari 2024, saya mengalami sakit pinggang. Hasil cek labor menunjukan kesehatan saya baik-baik saja. Gula darah, asam urat, kolesterol semua  normal.

Akhir Februari lalu,  saya minum air putih lebih banyak daripada biasanya. Alhamdulillah,  malamnya sakit pinggang saya mulai berkurang. Saya bisa tidur dengan nyaman.

Saat puasa, saya tetap minum yang banyak pada malam hari.

Sejak itu, keluhan saya nyaris lenyap sama  sekali. Rupanya Minum air yang  cukup merupakan obat penawar yang tak bisa ditawar-tawar.

4. Rutin berolahraga 

Bulan puasa atau bukan,  saya tetap jalan pagi. Usai salat subuh, keluar dari Musala saya dan teman sesama lansia jalan kaki ke perbatasan desa. Kemudian balik lagi, terus pulang. Jarak tempuh kurang lebih 1 km.

5. Menerapkan gaya hidup sehat 

Bulan puasa atau bulan biasa, bagi saya gaya hidup sehat itu mengalir saja, tidak terlalu perfeck. Menjaga pola makan dan asupan gizi, pola tidur yang teratur  meskipun durasinya  rata-rata cuman 5 jam,  istirahat yang cukup,  serta bersih jasmani rohani.  Itu saja sudah cukup.

Dan yang tak kalah penting, selain beribadah melakukan hal yang menyenangkan.  Misalnya berkebun, sesekali VC sama cucu, anak menantu nan jauh, dan sebagainya. Jujur, tua-tua begini saya juga bermedsos, ngeblog, dan punya banyak teman maya.

Penutup

Saya mengakui, rahasia sehat berpuasa yang saya praktikkan ini belum tentu cocok dengan teori Puasa Lansia x Dokter Meldi. Sebab saya bukan pakarnya. Untuk itu, melalui ulasan sederhana ini saya mohon pada beliau untuk diluruskan.

Sekian dan terima kasih.*****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun