Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wahai Sobat Kompasianers, Aku Pulang Bawa Kisah Banjir

11 Januari 2024   23:00 Diperbarui: 12 Januari 2024   13:53 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Sumber Ilustrasi: Foto Kiriman Muhammad Alri 

Pergantian  tahun telah berlalu.  Kita telah berada pada angka 2024. Ternyata, sudah cukup lama saya meninggalkan rumah kompasiana.  Andaikan kepergian saya diukur dengan perjalanan, mungkin saya sudah sampai di belahan bumi lain.  

Tiga Tahun Bukan Sebentar

Sobat kompasianer yang saya sayangi. Tiga tahun aktif  di kompasiana  bukanlah sebentar. Dalam  kurun tersebut saya telah punya 546 followers yang baik hati. Menayangkan 368 artikel, 92 di antaranya menempati predikeat  HL.

Capaian tersebut bukan jatuh dari langit, melainkan dukungan sobat semua. Makanya, sejauh manapun saya merantau saya pasti kembali ke kompasiana untuk menemui kalian lagi.  Karena di  sinilah saya  banyak belajar dan mengenal dunia kepenulisan.

Di kompasiana juga saya mendapat banyak teman maya. Mereka semuanya orang baik dan menghibur dalam suka dan duka. 

Membuka Lembaran Awal Tahun

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Untuk membuka lembaran awal tahun, saya ingin berbagi informasi tentang  situasi di daerah saya, yaitu  Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh, Provinsi Jambi.

Sejak 13 hari terakhir, bumi   yang biasa dijuluki Sekepal Tanah dari Surga ini sedang tidak baik-baik saja.  Setelah beberapa hari diguyur hujan, banjir dan longsor terjadi di mana-mana. Akibatnya  banyak  aktivitas masyarakat  yang terganggu.  

Klimaksnya, tanggal 31 Desember 2023  sampai 03 Januari 2024. Ribuan   rumah penduk terendam, puluhan ribu jiwa terdampak. Ratusan hektar sawah siap panen tenggelam.  Jalan-jalan banyak yang terendam. Hingga jarak tempuh  ke suatu daerah yang biasanya  15 km  menjadi 35 kilometer.

Pihak Terkait bergerak cepat

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Sebuah jembatan di Desa Tamiai Kecamatan Batang  Merangin  juga rubuh diterjang banjir.  Tak pelak,  hubungan  Jambi-Sungai Penuh dan Kerinci  lumpuh total  selama 2 hari.  Syukur  pihak  terkait bergerak cepat.  Minggu, 7/1/2024, jembatan telah bisa dilewati kembali. Meskipun sifatnya darurat dengan sistem buka tutup.

Gubernur Jambi Al Haris menyebutkan, banjir  saat ini merupakan banjir  terparah sejak 10 tahun teraakhir.  (detik.com, 4/01/2024). Syukur, saya dan tetangga aman-aman saja, karena  rumah kami berada di tempat yang tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun