Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

PLTA dan PT KMH Hadir di Batang Merangin, Masyarakat Dapat Apa?

15 Januari 2023   19:36 Diperbarui: 15 Januari 2023   19:51 2590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai informasi tambahan, PT  Kerinci Merangin Hidro (KMH) adalah bagian dari Grup Kalla, yang bergerak di bidang energi.

2. Ganti  rugi/ganti untung  lahan dan bangunan

2 rumah penduduk Desa Batang Merangin dibangun baru, ganti rugi dari PLTA (Dokpri)
2 rumah penduduk Desa Batang Merangin dibangun baru, ganti rugi dari PLTA (Dokpri)

Beberapa pemilik lahan yang berlokasi di titik sentral proyek ada yang kaya mendadak. Tanah mereka dibayar dengan harga miliaran. Rumah-rumah  yang tergusur diganti baru, bagus, dan permanen. Padahal bangunan aslinya hanya   berupa gubuk. Maklum Bedeng Lima, identik dengan kampung perladangan.

Rumah dan tanah yang kelak tergerus oleh pelebaran sungai dan pembangunan jalan  baru,  juga dibayar. Tetapi beda tarif dengan yang di Dusun Bedeng Lima. Menurut istilah Pak Jokowi  cuman ganti untung. Hitung-hitung di atas kertas,  tetap saja lebih tinggi daripada harga umum. 

Kondisi ini berdampak pada harga tanah  di Kecamatan Batang Merangin khususnya di desa Batang Merangin yang ikut-ikutan naik. Sebelumnya Rp 20 juta per  hektar  pun belum tentu ada yang beli. Terlebih jika posisinya di atas bukit dan jauh dari pinggir jalan raya.

3. Penjelmaan perkampungan baru

Dokpri 
Dokpri 

Dampak penting ke 3 dari pembangungan PLTA  Batang Merangin adalah, perladangan rakyat  di pinggir jalan raya,  yang dahulunya ditinggal pergi pemiliknya, kini banyak yang menjelma menjadi  perkampungan baru. Rumah-rumah makan pun tumbuh bak jamur di musim hujan.  

Yang menarik, jika kita  melintasi  kawasan primer proyek PLTA pada  malam hari,  dari kejauhan tampak  lampu-lampu yang berkelap kelip bagaikan emas berlian bertaburan di kaki langit.

Sementara siang hari,  area-area yang dikuasai proyek PLTA, pemandangan didominasi alat-alat berat  yang sedang beroperasi meruntuh dan meratakan tanah-tanah perbukitan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun