Sekarang mereka suami istri telah pergi. Semua anak-anaknya sudah menikah dan punya rumah masing-masing. Â Malah cucunya banyak yang sudah menikah.
Anak-anaknya lumayan agamais. Khusus cucu-cucu  dan anak-anak  perempuannya  tanpa kecuali  menurunkan sifat Emaknya. Rumahnya bersih dan rapi.
Menurut saya ini adalah capaian orang tua yang luar biasa. Padahal sang emak  hanya perempuan biasa bukan berlatar pendidikan tinggi. Tetapi bijak dalam mendidik anak-anaknya.
Mari tanyakan pada diri sendiri. Apakah kita bisa mempraktikan  cara demikian?  Allaahualam bish shawab. Pasti banyak yang menjawab, "Tak tega". Termasuk saya.
Terakhir saya mohon maaf. Artikel ini bukan himbauan agar kita kembali ke zaman lampau. Kalau ada cara mudah dan serba mesin, kenapa harus cari yang sulit.
Saya cuman mengajak Anda (jaika mau) mengadopsi sistemnya, dalam  membentuk karater anak menjadi konsisten dan bertanggung jawab, minimal pada dirinya sendiri.
Mungkin zaman now berbagi tugasnya dalam bentuk lain. Semisal setelah makan anak diberi tugas mencuci piringnya masing-masing, Â mencuci sepatu sendiri, menyiram tanaman, dan lain sebagainya.
Yang penting sesuai dengan usia dan kempuannya. Anak yang masih batita misalnya. Andaikan dia tak sengaja menumpahkan air di lantai atau di meja, tak ada salahnya meminta dia mengambil tisu untuk ngelap. Â Selamat mencoba. Semoga bermanfaat. Salam dari Danau Kerinci.
****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H