Anda suka sayuran Kucai? pertama mengenalnya, mungkin ada yang apatis dengan aromanya yang menyengat  dan jauh dari kata enak. Tetapi siapa sangka, setelah mencicipinya banyak orang yang ketagihan. Termasuk saya.
Selain enak, sayuran berbahasa latin alliu tuberosum ini memiliki nilai gizi tinggi.  Kaya vitamin K, vitamin A, vitamin C, folat, megnesiaum, fosfor, dan kalium.
Rajin mengonsumsi  kucai memberikan banyak manfaat bagi  kesehatan tubuh. Di antaranya, menurunkan risiko kanker,  menurunkan kolesterol, menurunkan tekanan darah tinggi, membantu menjaga kesehatan tulang,  mengurangi stress, mencegah katarak, mempertahankan daya tahan otak. (Klikdokter.com). Asal diolah dengan cara yang benar.
Soal memesak kucai, masyarakat Kerinci termasuk ahlinya. Mereka bisa  mengolahnya  dalam berbagai varian. Seperti sambal "bahangat" ditambah ikan salai, campuran asam padeh ikan, tumis balado kering  dan telor kocok, dan lain sebagainya.
Tetapi bagi kami yang berdomisili di pinggir Danau Kerinci, punya resep dan teknik tersendiri. Kami menyebutnya  sambal pengap kucai.
Kuliner ini sudah dikenal secara turun temurun oleh masyarakat Kerinci. Saya belum menemuinya di daerah lain. Tak heran kalau ia didapuk sebagai sambal tradisional khas Kerinci.
Penasaran bagaimana  cara membuatnya? Ikuti penjelasan berikut!
Bahan Utama:
b.  100 gram  lokan yang sudah dikupas kulitnya (boleh ganti dengan teri atau ebi)
c. Â 0,5 glas air putih
d. Â 3 sendok makan minyak goreng atau sesuai selera
e. Â 1 biji tomat ukuran sedang
Bumbu Pendukung
a. Â 8 Â biji cabe merah + 1 sendik teh garam atau sesuai selera
b.  4  butir bawang merah ukuran sedang  (2 diiris, 2 digiling)
c. Â 2 siung bawang putih (1 iris, lainnya digiling)
Cara Mengolahnya.
Goreng  irisan bawang merah dan bawang putih sampai setengah kuning. Tambahkan bawang giling, aduk sampai harum. Tambah lokan  baurkan lagi. Tambah cabe, aduk kira-kira setengah menit. Tambahkan kucai, bolak balikkan sampai semua bahan menyatu.