Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pantun Menyambut Hari Lahir Pancasila 2021

1 Juni 2021   06:58 Diperbarui: 1 Juni 2021   07:12 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiada terasa kita telah Berada di  bulan Juni tahun 2021. Yang mana, tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari  lahirnya Pancasila. Momen tersebut merupakan peristiwa penting bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sejarah mencatat tanggal 1 juni 1945, Presiden Soekarno menyampaikan pidatonya  tentang rumusan dasar negara yang bernama pancasila.

Di bawah naungan sayap burung garuda sebagai lambang negara, pancasila  telah menyatukan bangsa tercinta ini dari Sabang sampai Meraoke. Walaupun seiring dengan dinamika politik, akhir-akhir ini kesatuan dan persatuan itu cendrung terseok-seok, karena dihantam badai kebencian.

Tahun ini adalah kali kedua bangsa Indonesia memperingati hari lahirnya Pancasila di tengah pandemi covid 19. Tentu bangsa ini tidak bisa leluasa mengapresiasikan kegembiraannya seperti tahun-tahun sebelumnya.

Tetapi tak usah galau. Anda dan saya dapat melaksanakannya dengan berbagai kegiatan. Salah satunya dengan menuliskan pantun untuk dibagikan kepada teman sejawat, sobat-sobat  maya melalui medsos dan cara lainnya.

Berikut disajikan beberapa bait pantun yang mungkin bisa dijadikan hiburan gratis yang berjudul; 

Selamat Hari Lahir Pancasila 

Burung garuda lambang negara
Sayapnya melebar gagah perkasa
Selamat menyambut hari lahir Pacasila
Dasar negara bangsa Indonesia

Semanis-manisnya  senyum  Mahdalena
Tidak semanis senyum  Monalisa
Bangsa Indonesia rakyatnya beragama
Berdasarkan Ketuhanan Yang MahaEsa

Pohon kecipir tumbuh di desa
Tumbuh di sela pohon pisang
Lima butir mutiara dalam pancasila
Tuk pandangan hidup bangsa Idonesia

Naik kereta ke Surabaya
Singgah sebentar  membeli  pita
Indonesia bangsa berbudaya
Berpeluk bhinika tunggal ika

Anak Banda menjual koran
Koran terbitan bulan Desember
Pancasila bukan sekadar selogan
Ia sumber dari segala sumber

Ke Payakumbuh menjelang sore
Naik delman milik Bang maman
Mari tumbuhkan jiwa nasionalisme
Rajutlah persatuan dalam keberagaman

Burung dara terbang bersama
Hinggap di ranting pohon mengkudu
Beda agama berlainan bahasa
Dalam hati kita tetap  satu

Potong ayam potonglah angsa
Dagingnya dimasak kuah semur
Teruskan cita-cita pejuang bangsa
Menuju masyarakat adil dan makmur

Demikian pantun sederhana ini ditulis semoga menghibur. Salam dari Pinggir Danau Kerinci.

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun