Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Untukmu Sang Penyair Penyejuk Jiwa

20 Juli 2020   20:41 Diperbarui: 20 Juli 2020   20:37 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Aku Ingin". 

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

Tujuh belas bulan kemudian saya nekad  Nulis puisi ala saya sendiri. Judulnya "Aku Tak Tahu".  Tanggal 27 April saya beranikan memostingnya  di Kompasiana.

Ternyata ada juga warga net yang menyinggahinya. Kalau diingat dan dibaca ulang saya merasa malu tak karuan. 

Namun karena  belum terbiasa, sampai sekarang untuk menyelesaikan sebuah puisi bagi saya bukan perkara gampang.  Harus melalui perjuangan berdarah-darah. Hasilnya, entah memenuhi unsur  puisi entah tidak, karena miskin diksi. Modal saya hanya kepedean. He he .... 

Selamat Jalan lelaki pesona kata. Larik-larik sajakmu tetap hidup sepanjang masa.

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun