Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Mini | Sandal dan Virus Perselingkuhan

20 Mei 2020   03:46 Diperbarui: 20 Mei 2020   03:47 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu saya dikagetkan oleh pemandangan tak biasa. Sepasang sandal  lelaki dewasa  beda warna terparkir di depan pintu.

Saya bergumam, "Ini pasti ulah AY, si ODMK (orang dengan masalah kejiwaan)."

Kesal juga ah.  Sandal milik Uut itu masih baru (versi saya). Dikasih si sulung buat dipakai ke Masjid. (Uut = panggilan untuk cowok gantengku)

Saya melirik ke pintu pagar. Tak ada bekas orang masuk.

Setelah dikonfirmasi,  empunya menjawab, "Astaga ..., berarti tadi malam sandal ini telah memboyong cewek lain," Uut tertawa.

 "Maksudnya?" Saya belum nyambung,

"Kan tadi malam ambo  pakai ke masjid." Dia menggeleng-geleng kepala sambil mendecak. "Kasian yang punya. Sandalnya baru begini." tambahnya.

Saya ikut tertawa. "Ternyata zaman now sendal pun diwabahi virus pengkhianat. Selingkuhannya pun bukan sembarangan. Hitam manis, masih muda, langsing pula."

Saya umumkan di dinding facebook. "Para sendal di seluruh nusantara, yang merasa kehilangan pasangan, silakan jemput ke rumah saya. Alamat jalan Simpang Rimbo km 15 Lintas Kerinci-Jambi. Ditunggu! Salam Kakek dan Nenek pikun."

Status tersebut  mendapat tanggapan 190  like dan  74 komentar dari facebookers. Tapi sampai kini tak satupun yang ngaku sebagai pemiliknya. 

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun