Siapa yang tidak kenal Prof. Sapardi Djoko Damono alias SDD. Beliau  adalah pujangga kebanggaan bangsa Indonesia. Lahir di Surakarta, 20 Maret 1940.Â
Kakek yang biasa disapa Eyang Sapardi ini dikenal sebagai penyair sejak usianya masih muda.
SDD termasuk penulis yang sangat produktif. Setiap tahun  ada saja karya terbarunya yang dirilis. Mulai dari novel, puisi, musikalisasi puisi, sampai ke nonfiksi telah dia tulis dengan kemampuan linguistik yang tiada duanya.Â
Bahkan di hari ulang tahunnya yang ke 80, Jumat,  20 Maret lalu, mantan Dekan  Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia ini  merampungkan dua buku barunya. Â
Ingin tahu sepak terjang sastrawan legendaris  tersebut seperti apa, ulasan lengkapnya ada satu  dan dua.
Luar biasa. Sudah dianugrahiNya umur panjang,  diberkahi pula segudang  keistimewaan yang belum tentu dimiliki oleh banyak orang. Naluri sastranya  masih tajam untuk berimajinasi, mampu bermain dengan sejuta kata , bersahabat dengan  seribu gagasan.
Salah satu puisi romantisnya yang sangat populer adalah "Aku Ingin".
"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada"
Bagi saya, untaian syairnya yang paling menyentuh adalah, "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana". Â Bahasanya ringan, maknanya komplet dan mendalam.
Gara-gara membaca sajak "Aku Ingin" inilah saya mulai respek  terhadap puisi. Meskipun sampai hari ini saya belum pandai menulis puisi.