Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerita Mini] Diriku Hanya Anak Panti

14 November 2019   06:38 Diperbarui: 14 November 2019   07:46 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maafkan aku, Bu. Aku tak bisa menunaikan tugas yang Ibu minta. Karena aku tak punya ayah. Kata ibuku, konon ayahku seorang sopir, memiliki 3 isteri, dan 11 anak. Ibuku isteri ke 3.  Ayah pergi  meninggalkan ibu dan dua kakakku, 4 dan 2 tahun.  Sampai sekarang dia tak pernah kembali lagi. Waktu itu aku masih  dalam kandungan.

Setiap hari ibuku menangkap belut di sawah. Kemudian menjajakannya ke dusun-dusun. Setelah aku lahir,  beliau tak sanggup lagi menafkahi dirinya dan kami bertiga. Ibuku menyerahkan aku ke Panti Asuhan di Kota ini. Aku tak tahu berapa usiaku saat itu. Yang ku ingat, sampai sekarang aku  hanya anak Panti.  Ibu Tentu tahu aku anak Panti.  Sekian. Dari saya bernama Isma'il.

Bu Ida Terhenyak. Dia merasa berdosa telah mengorek luka hati Ma'il. Padahal sejak lama dia kenal kehidupan Ma'il. Wanita cantik itu baru menyadari kekeliruannya, menyamaratakan materi pembelajaran kepada  semua siswa.

****

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun