Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengintip Tradisi Masyarakat Eskimo, Mulai Makanan Sampai Masalah Seksual dan Anak

11 November 2019   19:44 Diperbarui: 11 November 2019   20:01 2595
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suku Eskimo atau Esquimaux adalah istilah yang digunakan untuk orang-orang yang mendiami daerah kutub bumi, tidak termasuk Skandinavia dan sebagian besar Rusia, tapi mencakup bagian paling timur Siberia. Ada dua kelompok besar Eskimo, yaitu Inuit (di utara Alaska, Kanada), dan Greenland, Yupik (di barat Alaska dan Timur Jauh Rusia).

Eskimo tinggal dalam beberapa kelompok keluarga, masing-masing beberapa ratus orang anak.

Suku timur Eskimo, Inuit, berbicara dalam bahasa Inuktitut, sedangkan komunitas Eskimo barat Alaska, Yup'ik, berbicara dalam bahasa Yup'ik. Terdapat suatu kesamaan dialek antara keduanya, dan dialek Inuktitut paling barat dapat dianggap merupakan bentuk dari dialek Yup'ik.

Mata Pencaharian
Untuk mempertahankan suhu tubuhnya, suku Eskimo harus mengonsumsi banyak protein dan lemak. Jadi, hampir setiap hari mereka mengonsumsi daging. Oleh sebab itu, makanan utama  orang Eskimo  adalah daging. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya mereka berburu binatang. Seperti beruang dan serigala.  Selain itu mereka juga memancing ikan.

Kebanyakan makanan tersebut mereka konsumsi dalam keadaan mentah. Sebab, selain kondisi di daerah kutub yang senantiasa beku, mereka juga jauh dari peradaban dan teknologi canggih. Sehingga sulit untuk mengolahnya. Meskipun rasanya jauh dari kata enak.

Santapan harian masyarakat Eskimo yang mendiami kutub utara adalah serigala.  Untuk memburu serigala mereka menggunakan pisau yang sangat tajam.  Pisau tersebut mereka rendam didalam darah hewan lain. Darah yang menyelimuti pisau itu dibiarkan membeku.

Selanjutnya pisau itu mereka tanam di dataran tinggi tempat serigala sering bermain, dengan posisi bagian ujung mata pisau menghadap keatas.  Srigala mengendus dan menjilat bau darah yang menutupi mata pisau tersebut. Lalu melukai lidahnya. Karena udara yang dingin srigala tidak merasa sakit. Meski yang dijilatinya termasuk darahnya sendiri.  Lama kelamaan serigala mati lemas, karena kehabisan darah.

Orang Eskomo juga makan makanan dari tumbuh-tumbuhan. Untuk itu mereka juga bercocok tanam. Tetapi bukan di atas es melainkan di tanah.  Kutub utara daratannya memang diselimuti es. Namun, sebagiannya mencair dimusim panas. Sedangkan  di kutub selatan merupakan es yang mengapung. Selain itu, mereka juga beternak domba.

Pakaian
Pakaian orang Eskimo berbahan dasar kulit hewan. Setiap daerah punya gaya fashion berbeda. Tetapi semuanya model jaket berkerudung. Celana panjang, kaos kaki, sepatu boots, dan sarung tangan.

Pada misim dingin, mereka pakai baju dua set. Lapisan pertama, bulu di bagian dalam dan bersentuhan langsung dengan kulit. Sedangkan lapisan kedua bagian bulunya berada di luar.

Agama dan Kepercayaan

Setiap komunitas biasanya memiliki seorang laki-laki atau perempuan yang diyakini memiliki kekuatan untuk berkomunikasi dengan roh-roh. Mereka disebut "angatkuq" (dukun) oleh orang Eskimo dan "shaman" oleh orang kulit putih. Mereka mencoba membawa cuaca yang baik, menyembuhkan orang sakit, meningkatkan pasokan permainan, dan umumnya memperbaiki kondisi masyarakat.

Kehidupan Seksual
Kehidupan seksual orang Eskimo masih bersifat kesukuan dan sebagian belum terpengaruh oleh kehidupan luar. Tradisi bertukar istri masih sering ditemui. Mereka menganggap teman sebagai "saudara' dan saling berbagi, bahkan kadang-kadang berbagi istri.

Saat seorang pria sedang pergi berburu, temannya bisa menemani istrinya yang kesepian. Bila isterinya hamil bukan anaknya, tidak menjadi stigma negatif dalam masyarakat.

Memiliki lebih dari satu istri bagi pria Eskimo adalah bukti kekayaan.

Orang Eskimo di Greenland malah punya tradisi seksual paling mengerikan. Ritual ini  melibatkan beberapa pasangan menikah untuk melakukan hubungan seks dalam gelap. Setelah mereka berkumpul, shaman akan melakukan kontak dengan kekuatan spiritual, kemudian mematikan lampu sehingga orang akan melakukan hubungan seks dengan pasangan acak. Tanpa mengetahui identitas orang tersebut. Lampu akan dinyalakan kembali setelah acara mereka selesai. Menurut banyak sumber, tradisi ini sudah tidak dilakukan lagi di era sekarang.

Setahun sebelum menikah seorang pemuda boleh bergabung dengan calon istrinya dalam kegiatan yang didominasi laki-laki, seperti berburu. Selama masa ini, calon pengantin akan memulai kehidupan seks mereka, apalagi mendekati masa pernikahan. Itulah saat yang tepat bagi pria untuk membuktikan kejantanannya pada keluarga mempelai wanita.

Yang tak kalah "gila" dan bikin merinding,  orang Qipi Eskimo di Arktik Timur terbuka mengajarkan anak-anaknya tentang seks. Mereka memberikan contoh pada anak-anaknya, bagaimana cara berhubungan badan. Hal ini berlanjut sampai masa remaja, anak-anak didorong untuk berbicara tentang seks dengan orang tua mereka.

Meskipun ada gagasan terbuka tentang seks, ketertarikan sesama jenis tidak diterima di kebanyakan komunitas Eskimo.

Kehidupan Anak-Anak

Anak-anak Eskimo. Foto Ilustrasi: haibunda.com
Anak-anak Eskimo. Foto Ilustrasi: haibunda.com
Orang Eskimo mengajari anak-anaknya berburu binatang, memancing ikan di lubang es dan berburu walrus atau anjing laut.

Anak-anak Eskimo ini biasanya dilindungi dengan pakaian yang tebalnya berlapis-lapis. Untuk anak yang masih berusia balita, biasanya sang ibu menggendongnya di belakang punggung. Hal ini merupakan tradisi dari para ibu suku Eskimo.

Di sisi lain, untuk mengendalikan populasi di lingkungan mereka yang sulit, suku Eskimo kadang mempraktikkan pembunuhan bayi karena mereka tidak dapat merawatnya.

Demikian sekilas gambaran tentang kehidupan suku Eskimo. Diharapkan, setelah membaca tulisan ini dapat mempertebal rasa syukur kita yang terlahir dan dibesarkan di tanah air Indonesia ini. Salam dari Pinggir Danau Kerinci. 

****

Sumber: [satu]. [dua], [tiga]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun