Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Shisha Gaya Merokok Timur Tengah Tidak Berbahaya bagi Kesehatan?

30 September 2019   16:26 Diperbarui: 15 April 2021   17:29 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya merokok Timur Tengah, Shisha (Sumber ilustrasi: pulsk.com)

Merokok shisha (Sumber ilustrasi: alodokter.com)
Merokok shisha (Sumber ilustrasi: alodokter.com)
Ironisnya, merokok shisha memakan waktu yang lebih lama dibandingkan merokok tembakau, sehingga, kandungan nikotin dan unsur penyebab kanker yang masuk ke dalam paru-paru pun lebih tinggi.

Satu jam merokok shisha sama dengan merokok 40 hingga 400 batang dengan menggunakan rokok biasa. Tergantung pada kedalaman hirupan dan berapa lama Anda mengisap shisha tersebut.

Logikanya, selama yang dihisap adalah asap tembakau, racun nikotin tetap mengancam kesehatan. Risiko kesehatan yang dihadapi oleh pengguna shisha pun tiada berbeda dengan rokok biasa. Seperti, kanker paru-paru, penyakit jantung, gangguan kehamilan, mengurangi kesuburan pria,  penyakit pada gusi, dan penyakit berbahaya lainnya.

Pengguna  shisha juga rentan terhadap penularan berbagai penyakit seperti TBC dan penyakit menular lainnya. Tabung dan selang shisha yang dipakai oleh kafe penyedia shisha bisa tidak dibersihkan dengan benar.  Kemudian dipakai bergantian oleh individu berbeda. 

Anda penikmat shisha? Hentikan sekarang juga. Ingin sehat? Jauhilah semua jenis rokok! Karena kesehatan jauh lebih berharga daripada merokok.

Terakhir saya mohon maaf karena terlalu nyinyir dengan kasus perokokan. Semoga tulisan ini bermanfaat. Selamat menikmati hidup tanpa rokok. Salam dari Pinggir Danau Kerinci.

****

 Sumber :  [Satu], [dua], [tiga].

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun