Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Berhenti Merokok Itu Gampang!

27 September 2019   19:34 Diperbarui: 2 Oktober 2019   03:34 1961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : gayahidupmu.com

Cowok gantengku 31 tahun terpapar rokok.  Beliau mengenal rokok sejak bangku ST.  Beberapa kali dia berusaha berhenti, tetapi tetap gagal. Akhirnya Februari 1988, dikabarkan  di sekolahan dia batuk dahaknya berdarah (tidak diberitahukan  saya). Mulai saat itu sampai sekarang dia tak mau lagi menyentuh rokok.

Beruntung,  kondisi kesehatannya masih bagus. Faktanya, di usia mendekati kepala tujuh  saat ini, badannya segar bugar. Makan enak, bawa motor masih ngebut, 1-2 kali seminggu rutin ke kebun sekadar mencari keringat. Hampir tak pernah batuk, kecuali terdampak perokok pasif atau efek flu.

Secara ekonomi,  tanpa merokok bukan penghematan. Pengeluaran malah meningkat berkali-kali lipat. Sebab, kebiasaan merokok berganti  dengan ngemil.  Namun selaku isteri saya senang, bangga  dan sangat berbahagia.  Dalam hal ini, diperlukan dukungan keluarga, terutama isteri.oh

Sering teman-temannya bertanya, untuk berhenti merokok itu  resepnya apa?

"Pasang niat dalam hati, bahwa diri ini akan berhenti merokok," katanya seraya menepik dada. "Terus eksekusi,  lupakan rokok. Sekuat apapun godaan, sekali berhenti tetap berhenti. Jangan pakai istilah nyicip! Gampang, bukan?" Kelakarnya  tapi serius.

"Apa lagi kalian yang masih muda. Anak-anakmu masih kecil sedang butuh figur ayah. Isterimu cantik belia, rumah bagus sudah siap pula. Apa tak sedih dihuni pendatang baru?" mereka tertawa.  

Lain teori cowok gantengku, beda pula rekannya IDR yang sama-sama berjuang   berhenti merokok. IDR memilih pakai vape sebagai ganti merokok.  Konon rokok elektrik ini tidak berdampak negatif pada kesehatan.

Alhasil, belum genap tiga bulan pakai vape, ajalnya keburu merenggut. Saya menduga IDR kurang informasi. Kalau tak salah ingat, kasusnya tahun 2014, di desa internet belun lancar seperti sekarang.

Penikmat rokok elektrik. Sumber ilustrasi : hipwee.com
Penikmat rokok elektrik. Sumber ilustrasi : hipwee.com
Ternyata, sekarang di Amerika Serikat  banyak kasus penyakit misterius terkait vape.  Dilaporkan lebih dari 500 kasus penyakit paru terkait vape, delapan orang meninggal dunia.

Selain pada paru-paru, rokok elektrik juga berimplikasi buruk pada kesehatan kardiovaskular atau yang berhubungan dengan jantung dan pembuluh darah. Oleh sebab itu, AS telah menetapkan penyakit ini sebagai epidemi dan sejumlah negara bagian di AS sudah melarang peredaran vape.

Merespon hal tersebut, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melarang masyarakat Indonesia menggunakan vape,.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun