Hasilnya mak nyus dan mencengangkan. Di luar dugaan, dua hari setelahnya kali gatal saya berkurang, akhirnya bablas entah berapa hari kemudian, saya tidak terlalu peduli. Sampai sekarang penyakit tersebut  tak pernah kambuh lagi.
Ini adalah penemuan tanpa sengaja. Dan saya mengonsumsinya hanya satu kali seumur hidup. Sebab pahitnya 11-12 dengan empedu.
Berikutnya atas anjuran saya, Â ada 2 penderita biduran lainnya juga sembuh setelah minum daun tapak dara.
Namun seiring perkembangan teknologi, informasi dapat diakses dengan cepat dan mudah. Ternyata daun tapak dara ini mengandung segudang manfaat pengobatan.Â
Di beberapa bagian dunia, masyarakat sudah menggunakan tapak dara untuk mengobati penyakit batuk, sakit tenggorokan, infeksi mata, darah tinggi, diabetes, hingga kanker.
Para ilmuwan dan peneliti di seputar dunia juga berupaya membuktikan manfaatnya secara ilmiah. Bahkan tanaman tapak dara menjadi salah satu yang paling banyak diteliti. Untuk mengetahui lebih detil tentang tumbuhan ini, silakan mampir di sini.
Demikian pengalaman saya seputar tumbuhan tapak dara. Semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H