Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Siapa Bilang Mata Duitan Gak Keren

23 Agustus 2019   06:37 Diperbarui: 23 Agustus 2019   06:56 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selama ini, pasangan Siana dan Sianu terlihat bahagia dalam damai. Meski kondisi ekonominya morat marit. Maklum, pernikahan berlandaskan cinta mati. Saking cintanya, dahulu mereka nekad kawin lari, karena tak dapat restu dari orangtua kedua belah pihak.

Bagai petir di siang bolong. Pada tahun ke 35, pernikahan kakek nenek itu bubar di Mahkamah Syariah, atas gugatan sang isteri.

Yang mengagetkan, di depan hakim Siana mengaku,  pasca bulan madu sampai sidang perceraian diajukan, rumah tangga mereka selalu diterpa konflik.

Wanita bertubuh kurus itu juga membeberkan, Sianu seorang pemarah, pencemburu, pelit, penjudi dan sederet huruf 'P' lainnya. Namun didiamkannya saja, alasan malu diketahui publik.

Tak heran, pada usia mendekati pensiun, rumah masih ngontrak, motor belum punya, pendidikan anak sebatas SMP. Padahal mereka keduanya bekerja. Siana seorang Pegawai Negeri Sipil, Sianu karyawan sebuah perusahaan swasta.

"Kini keempat anak saya sudah berumah tangga semua. Saya sudah bebas dari belenggu kesengsaraan. Saya ingin menikmati sisa hidup ini  untuk beribadah dengan tenang.  Tanpa dibebani oleh persoalan yang tak sanggup lagi otak saya memikulnya," ujar Siana usai menerima keputasan perceraiannya dari Pengadilan Agama. 

Menyimak ilustrasi di atas, sikap tegas Siana datang terlambat. Andai usia pernikahan melewati 7  tahun, suami tidak menunjukkan iktikad baik untuk berubah, sudah seharus dia banting stir. Segera keluar dari zona nyaman. Cari laki-laki baik berduit tidak plit. 

Yang namanya berjudi, adalah kekeliruan yang sulit diubah. Mumpung masih muda. Abaikan hujatan kiri kanan. Paling caci maki dua bulan. Lama-lama pencacinya  juga bosan. Selepas itu lenyap dari peredaran.

Dua puluh lima tahun silam, EL (35) kenalan saya, berani bertindak gila gara-gara tak tahan hidup bersama suami setipe Sianu tadi.

Dengan hanya pakaian menempel di badan, wanita  cantik itu bersama satu anak permpuannya (10) keluar dari rumah.

Tak lama kemudian dia menggugat cerai suaminya. Lima bulan pasca perceraian, EL dan putrinya hijrah ke ibu kota ikut saudara sepupunya. Di sana dia kenal dengan seorang duda (40) ditinggal mati isterinya. Mereka memutuskan untuk menikah dan menetap di Tanjung Periuk.

Saat ke Jakarta Februari 2009, saya mampir ke rumahnya.   Masyaallah. Kehidupan EL  berubah 180 derajat. Dia  menjadi nyonya kaya. Anaknya bertambah tiga. Suaminya ganteng, putih, kayak bule. Rumah bagus mobilnya mewah, punya pembantu dua. Anak gadisnya yang dia bawa dulu kuliah di Universitas Trisakti.

EL curhat ke saya, bahwa suaminya yang sekarang seorang pengusaha, sholeh, dan tidak pelit.  

Berkaca dari dua kisah di atas, saya menyimpulkan,

Pertama,  idiom "Biar Miskin Asal Bahagia" bagi pasangan sedang dimabuk cinta adalah  omong kosong.  Ungkapan tersebut hanya berlaku  bulan-bulan pertama pernikahan. Lama-lama jadi basi. Berganti dengan "no duit no cinta."

Ke dua,  ungkapan "cewek mata duitan" tak selamanya bermakna jelek. Tergantung pribadi menyikapinya. Jika mengaca pada kisah ke dua, wanita mata duitan itu keren. He he he.


***

Selamat pagi para suami berduit tidak pelit. Assalamualaikum, cucu-cucu dan sahabat kompasianers.

Simpang Empat, 23082019.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun