Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Mess Jambi, Penginapan Murah Mewah di Jakarta yang Belum Banyak Diketahui Orang

25 Desember 2018   23:00 Diperbarui: 26 Desember 2018   00:02 1351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mess Jambi adalah salah satu aset Pemerintah Provinsi Jambi yang beralamat di Jalan Cidurian Nomor 15-17 Cikini Jakarta Pusat 10330. Gedung ini dibangun oleh Pemerintah Provinsi Jambi pada zaman Gubernur Almarhum Bapak H. Zulkifli Nurdin. Lalu apa untungnya bagi masyarakat Jambi? Berikut ulasan lengkapnya.

Zaman dahulu orang kampung enggan pergi ke Jakarta, walau pun untuk beberapa hari saja. Kecuali ada sanak keluarga yang dituju untuk ditumpangi. Nginap di hotel? Mendengar kata hotel saja mereka kecut duluan. Termasuk saya.  Rasanya, gimana ... gitu. Yang jelas mental ini kecut duluan.  "Mahal, tak terjangkau oleh kantong, susah mencari lokasi dan seribu satu alasan lainnya." Begitulah argumen yang bergejolak di kepala.

Resepsionis. Dokumen Pribadi.
Resepsionis. Dokumen Pribadi.
Kasus serupa tentu tidak berlaku bagi pengusaha kaya yang biasa mundar-mandir di ibu kota tercinta ini, untuk mengurus kepentingan bisnis.

Sekarang zaman telah berubah. Semua serba praktis dan kekinian. Kalau cuma satu atau dua malam, buat apa merepotkan keluarga. Yang penting ada uang. Hotel, wisma, home stay, losmen entah apa lagi istilahnya  bertebaran di penjuru Jakarta. Untuk memilih lokasinya, cukup berselancar beberapa menit di langit maya. Booking bisa dalam hitungan detik. Lokasinya boleh dipilih berdekatan dengan kegiatan (seperti: pusat perdagangan, rapat, worshop, kuliah Sabtu Minggu, wisuda, urusan kampus, dan sebagainya).  Kelas dan tarifnya pun dapat disesuaikan dengan kemampuan  kantong.

Tangga manual naik ke lantai 2. Dokumen Pribadi
Tangga manual naik ke lantai 2. Dokumen Pribadi
Bagi masyarakat dari daerah yang gebetulan mau ke Jakarta untuk suatu urusan,  menginap di Mess  Jambi adalah salah satu pilihan yang tepat. Bangunan berlantai  3 ini dikelola oleh Kantor Perwakilan Provinsi Jambi di Jakarta. 

Menujunya sangat mudah. Keluar dari terminal kedatangan Sukarno Hatta, naik Bus Damri ke Stasion Gambir. Dari sana naik gocar kurang lebih 30 menit dengan sedikit macet. Bilang aja sama Mbak atau Mas Gocarnya ke Mess Jambi, tunjukkan alamat lengkapnya. Dijamin sampai.

Meskipun  posisinya di tengah kepadatan penduduk, lingkungannya adem, nyaman, dan alami. Tidak hanya itu. Bangunan kebanggaan rakyat Jambi ini dilengkapi pula dengan sarana penunjang seperti Wi-Fi,  lif, lobi, ruang untuk bersantai, parkir yang luas, dan ATM Bank 9 Jambi. 

Ruang bersantai lantai 2. Dokumen Pribadi.
Ruang bersantai lantai 2. Dokumen Pribadi.
Bangunan yang lahir dari ide cemerlang ayahanda Gubernur non aktif Zumi Zola ini  menyediakan 40 unit kamar dengan 2 type. Standard room dan VIP room. Untuk Standard room terdapat di lantai dua dan 3. Fasilitasnya 2 tempat tidur,  sofa, telepon, AC, lemari, meja,  televisi, kamar mandi, toilet, handuk dan sebagainya. Plus sarapan pagi. Tarifnya, RP 350 ribu per malam.

Kamar standard. Dokumen Pribadi
Kamar standard. Dokumen Pribadi
Fasilitas di kamar standard. Dokumen Pribadi.
Fasilitas di kamar standard. Dokumen Pribadi.
Sedangkan VIP room berada di lantai 1. Dibandrol RP 500 ribu per malam. Fasilitasnya beda tipis dengan standard room. Hanya kamarnya lebih luas, tempat tidurnya bagus dan lebar.

Kamar VIP. Dokumen Pribadi.
Kamar VIP. Dokumen Pribadi.
Tersedia pula ruang makan khusus dan dapur kering. Tidaklah berlebihan kalau penginapan yang didesain mirip Kantor Gubernur Jambi ini dikatakan sekelas hotel berbintang.

Ruang makan kamar VIP. Dokumen Pribadi.
Ruang makan kamar VIP. Dokumen Pribadi.
Biasanya, kelas VIP dihuni oleh para pejabat dari Jambi. Bagi isteri-isteri yang gede cemburu, apabila mengetahui suaminya bermalam di Mess Jambi, nyenyaklah tidur mereka sampai doi-nya kembali lagi ke Jambi.

Yang luar biasa, Mess Jambi juga menyediakan 3 kamar gratis di lantai 3 bagi warga Jambi yang sakit sedang menjalani rawat jalan di Rumah sakit Jakarta. "Gratis, benar-benar gratis," kata seorang perempuan muda asal Jambi yang nginap di sana. Dia mendampingi anak lelakinya usia 10 tahun penderita leukemia.

Konon dahulu, khusus Kustomer yang ber-KTP Jambi, diberikan diskon 50%. Saya tak tahu apakah potongan harga tersebut masih berlaku atau tidak. Sebab, dua kali visit di sana, (2015 dan 2018) segala akomodasi ditangani oleh anak menantu.

Dalam rentang waktu 3 tahun tersebut, ada nilai plus minusnya terkait pengelolaan fisik bangunan berwarna kreem ini.

Plusnya, di beberapa sudut ruangan terdapat taman mungil cantik yang ditanami tanaman hias lengkap dengan pancuran airnya. Bunga-bunga pot, di luar dan dalam ruangan, tertata rapi dan terpelihara. Hal ini tidak saya temui pada tahun 2015.

Salah satu taman di lantai 2. Dokumen Pribadi.
Salah satu taman di lantai 2. Dokumen Pribadi.
Minusnya, beberapa sarana sudah ditiadakan/rusak. Antara lain, sendal, peralatan mandi seperti sabun mandi, odol dan sikat gigi. Pewangi sudah kosong, shower air loyo karena sudah "gaek".

Kamar mandi. Dokumen pribadi.
Kamar mandi. Dokumen pribadi.
Dan yang paling mengganggu kenyamanan, lantai kamarnya yang kotor tersebab tidak dipel. Kondisi ini yang membuat penilaian saya sedikit berkurang jika dibandingkan dengan tiga tahun sebelumnya.

Demikian pengalaman dan hasil pengamatan saya terhadap wisma kebanggaan masyarakat Jambi ini selama menginap di sana 2 minggu lalu. Andaikan masih berkesempatan ke Jakarta lagi, saya akan menyaman-nyamankan hati untuk  menyinggahinya. Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya. 

Berpose bersama cucunda tercinta, Ratu Balqis Arona di labirin lantai 2. Dokumen Pribadi
Berpose bersama cucunda tercinta, Ratu Balqis Arona di labirin lantai 2. Dokumen Pribadi
Terakhir saya berharap, mungkin juga harapan kita semua, supaya pihak pengelola dan Pemerintah Provinsi Jambi segera berbenah ke arah yang lebih baik dan peka terhadap perubahan. Kalau tidak, kita akan terlindas oleh zaman. Sebagai penutup, saya mengutip jargon Menteri Ketenagakerjaan Bapak Hanif Dhakiri, "INOVASI ATAU MATI." Salam dari pelosok Jambi.

**** 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun