Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ini Alasan Emak-emak Inggris Suka Membawa Bayi Pergi Jalan-jalan

24 September 2018   21:57 Diperbarui: 25 September 2018   15:46 2500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagi perempuan kerempeng seperti saya, bepergian membawa bayi tanpa didampingi suami serasa beban yang amat berat. Terlebih di pusat-pusat keramaian seperti pasar. 

Beda dengan emak-emak bule Inggris. Mereka dan bayinya happy-happy saja dan tetap fresh, tampil gaya seperti ibu-ibu lainnya, meskipun tanpa ditemani suami.

Tetapi mereka tidak direpotkan dengan urusan gendong menggendong. Mama-mama cantik itu dengan santainya mendorong dan menyeret stroller berisi bayi. Tak jarang satu stroller memuat dua atau tiga bayi bahkan sampai empat.

Enaknya, bocah-bocah itu tak pernah rewel dalam kondisi apa pun. Naik turun angkutan umum, menunggu orang tuanya antre di salon atau di kasir. Termasuk diguyur gerimis kecil di alam terbuka.

Kalau boleh saya menyimpulkan, bayi bertingkah dalam stroller adalah peristiwa langka. Sebulan saya di sana hanya sekali menemui bayi menangis di stroller dalam bus umum.

Pengalaman saya mengurus anak kecil, apabila sudah mampu merangkak atau berjalan sendiri, berpantang mau terikat dalam waktu yang relatif lama.

Anehnya, ibu-ibu di sana tidak menggunakan storoller untuk membawa bayi di bawah satu bulan. Tetapi digendong pakai gendongan seperti perempuan di tanah air umumnya.

Selaku nenek udik, saya kaget ke level tinggi. Kok tega ya? Bayi yang baru beberapa hari lahir, dibawa keluar rumah. 

Di kampung saya, Sumatera Barat sana dan di kalangan orang Melayu umumnya, jangankan anak orok yang masih anyir, bocah setahun pun jarang diajak ke tempat orang ramai. Alasannya takut pelesit atau palasik (Bahasa Minang).

Konon palasik adalah manusia yang memiliki ilmu hitam tingkat tinggi. Makanannya anak balita, dengan cara menghisap darah mereka melalui ubun-ubun.

Korbannya akan lemas, menceret, muntah, demam, yang ditandai dengan ubun-ubunnya cekung dan bergerak-gerang turun naik. Makhluk yang sangat ditakuti ibu-ibu ini suka beroperasi di tempat-tempat umum dan pusat keramaian, tanpa terlihat oleh siapa pun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun