Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Konflik Sosial di Balik Sensasi Buah Durian

25 Agustus 2018   20:02 Diperbarui: 27 Agustus 2018   00:12 2119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Begini kulit durian bekas dimakan harimau. Dokumen pribadi

Begini kulit durian bekas dimakan harimau. Dokumen pribadi
Begini kulit durian bekas dimakan harimau. Dokumen pribadi
Tragis bagi dirinya, beliau  lupa bahwa  harimau juga berkentingan untuk menikmati buah durian. Mungkin merasa terusik oleh keberadaan si nenek, raja hutan itu marah. Dia menerkam tubuh perempuan tua tersebut dan menyeretnya jauh ke hutan. Sehari kemudian jasadnya ditemui dalam keadaan tidak bernyawa  dengan kepala tinggal tengkorak kosong.
  • Membahayakan Kesehatan Sampai Berujung Maut

Tak dapat diingkari, selain rasanya yang sedap buah durian mengandung nutrisi yang berguna bagi tubuh. Namun, karena kandungan kolesterol dan alkoholnya yang tinggi, jika dikonsumsi secara berlebihan dapat membahayakan kesehatan. Bahkan menyebabkan kematian.

Bagi yang punya keluhan terhadap darah tinggi,  jantung, kolesterol, gagal ginjal, diabetes, dan gangguan kesehatan lainnya yang berhubungan dengan penyakit dalam, tidak dianjurkan mengonsumsi durian dalam jumlah yang banyak. 

Termasuk wanita hamil. Sebab, kandungan alkoholnya yang tinggi mengakibatkan perut menjadi panas,  tidak tertutup kemungkinan memicu kematian pada janin. Sudah, saya tidak membahas bagian ini terlalu dalam. Ntar salah ulas.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Yang penting, sebelum menikmati buah durian, calon penikmatnya perlu hati-hati, (a) Jangan menyantap durian terlalu banyak. (b) Jangan makan durian bersamaan dengan minum alkohol. Alkohol plus alkohol menghasilkan sulfur. Sulfur yang masuk ke dalam tubuh berdampak buruk bagi  pertahanan tubuh yang dapat memicu kematian. (c) Jangan mengonsumsi durian bercampur kopi. (TribunJogja.com, 23 November 2017).

Pengalaman penting yang patut disimak. Tahun delapan puluhan, seorang pejabat ternama Kantor Wilayah Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jambi mati mendadak. Insiden tersebut terjadi beberapa saat setelah dia minum kopi bercampur durian. Padahal, beberapa jam sebelumnya pria empat puluh tahun itu berkunjung ke sekolah saya dalam keadaan sehat wal afiat. 

  • Sumber Kekacauan dan Kepanikan

Belum hilang dari ingatan, cerita heboh  dari Australia. Diduga bau gas yang menyengat, menyebabkan perpustakaan di Melbourne Australia mengeluarkan peringatan evakuasi terhadap ratusan pengunjungnya. Setelah pencarian yang komprehensif, petugas pemadam kebakaran mengidentifikasi  bau tersebut bersumber dari durian yang  membusuk disimpan dalam lemari. (Kompas.com 29 April 2018).

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
Terlepas dari apakah durian itu busuk atau tidak, tak jarang aromanya menimbulkan kepanikan. Saya pernah punya pengalaman buruk saat naik bus umum dari kampung menuju Kota Sungai Penuh. Belum separoh jalan, sopir menaikkan seorang pria bersama dua karung durian. 

Pastinya sosok berambut gondrong itu pedagang durian.  Baru satu kilometer mobil bergerak, satu persatu penumpang mulai muntah. Akhirnya, sembilan puluh delapan persen manusia dalam mobil tersebut mabuk terberak-berak.  

Maklum, jarak tempuh kurang lebih seratus kilometer dengan kondisi jalan mendaki menurun dan berliku-liku. Wajar, hutan belantara punggung  Bukit Barisan yang hendak ditembus. Malam hari pula dengan penumpang penuh sesak.

Demikian prahara di balik puja-puji buah durian. Semoga kita semua menjadi penikmat terbaik,  alias tidak mengikuti hawa nafsu dengan membabi buta."Makan dan minumlah, dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan." (qs. Al- A'raf: 31). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun