"Udah. Mendekati angka sembilan." Mulut Kakek Sabar meruncing ke jam dinding.
"Oh, ya. Maaf Kek. Lupa." Nenek Rahmat beranjak ke meja makan. Terus menyiapkan piring, sendok, gelas, dan perlengkapan lainnya. Terakhir dia ke rak megic. Begitu periuk ajaib itu dibuka, Subhanallah. Air masih tergenang merendam beras. Rupanya nenek itu lupa menekan tombol merahnya.
"Gara-gara main  HP, awak hilang ingatan." Wajah Kakek Sabar biru menahan marah.  "Minggu lalu ikan goreng gosong. Kemarin panci kering di tungku. Kalau terusan begini, besoknya gas kompor yang meledak."
Nenek Rahmat malu-malu kaku.
=================================
Simpang Empat Danau Kerinci, 10082018.
Nenek 4R