Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pasar Lopak dan Wilayah Arizona Jambi, Surga Belanja Pakaian Bekas

15 Juli 2018   23:58 Diperbarui: 16 Juli 2018   09:16 4856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dn mejeng di Luksemburg pakai jaket BJ (Foto Dn)
Dn mejeng di Luksemburg pakai jaket BJ (Foto Dn)
Pedagang BJ lainnya yang saya sambangi di Pasar Lopak mengatakan, mahalnya harga BJ bukan tanpa alasan. Dahulu, memperolehnya relatif mudah. Barang-barang diselundupkan dari Singapura, Jepang, Malaysia, dan Hongkong melalui pelabuhan tikus Tanjung Jabung Barat. 

Dengan adanya larangan Pemerintah RI untuk mengimpor pakaian bekas, sekarang praktik tersebut ditumpas habis. Kapan ketahuan risikonya disita oleh pihak bea cukai. Kini barang terpaksa didrop dari Medan, dengan biaya operasional yang lebih mahal.

Dn berselfie ria di Beijing bersama jaket BJ (Foto Dn)
Dn berselfie ria di Beijing bersama jaket BJ (Foto Dn)
"Tujuan pemerintah itu baik Yuk. Supaya Rakyatnya tidak tertular penyakit aneh seperti HIV," celoteh saya dengan nada bergurau.

"HIV menular melelui seks bebas. Bukan lewat pakaian. Kalau begitu, duluanlah kami-kami ini tertular. Baju yang dipakai pedagang-pedagang di sini semuanya BJ," jawab wanita tersebut tegas.

Hari semakin siang, sore menjelang. Saya pulang tanpa membeli sepotong barang pun.

***

Jambi, 15072017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun