Mohon tunggu...
Nursini Rais
Nursini Rais Mohon Tunggu... Administrasi - Lahir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat, tahun 1954.

Nenek 5 cucu, senang dipanggil Nenek. Menulis di usia senja sambil menunggu ajal menjemput.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pasar Lopak dan Wilayah Arizona Jambi, Surga Belanja Pakaian Bekas

15 Juli 2018   23:58 Diperbarui: 16 Juli 2018   09:16 4856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dn berselfie ria di Beijing bersama jaket BJ (Foto Dn)

Pertama agak malu-malu kucing alias gengsi. Setelah berada di area lapak, ternyata konsumennya bukan sembarangan orang. Banyak saya temui bapak-bapak berpakaian perlente. 

Mereka membeli setelan celana dan jas, sepatu, serta kemeja. Cowok-cowok ganteng berwajah mahasiswa sasarannya kaos dan celana jeans, cewek-cewek cantik memburu barang sesuai keperluannya. Begitu juga ibu-ibu rumah tangga. Akhirnya saya ikutan kalap. Waktu berlalu secolek telunjuk. Tanpa sadar, masuk pukul sepuluh pagi keluar jam empat sore.

Yang paling seru, berebutan memilih BJ obralan. Mengobrak-abrik tumpukan pakaian. Zaman itu harga per potongnya rata-tara seribu rupiah. Sekarang antara lima ribu dan tiga sepuluh ribu. Sangat terjangkau oleh kelas pemilik duit yang amat sedikit tadi.

Putri saya Dn tampil elegan dengan baju hangat BJ di Beijing. (foto Dn)
Putri saya Dn tampil elegan dengan baju hangat BJ di Beijing. (foto Dn)
Buah jatuh tak jauh dari pohon. Secara alami, kegemaran mengunjungi toko BJ menurun ke pada putri saya. Dia malah lebih lihai daripada saya. Tahu membedakan barang asli dengan kawean. Apabila hendak bepergian ke Luar negeri, khususnya Cina dan Eropa, sebelum berangkat terlebih dahulu dia mencari baju panas di Pasar Lopak dan Arizona. Saya tanyakan, kenapa tidak beli di negara tujuan saja.

Enteng dia menjawab, selain mahal, enakan belanja di sini. Bisa nawar se enak perut. Setelah dibeli antar ke laundry, minta direndam semalaman. Dan yang bahannya tahan panas di setrika luar dalam. 

Dia memborong sampai lima lembar. Alasannya biar di foto pakaiannya gonta-ganti. Ntar sebelum pulang dibuang aja di tong sampah hotel. Lebih baik membawa oleh-oleh ketimbang diberatkan jaket BJ. 

Dn berpose di Belanda dengan jaket BJ (Foto Dn)
Dn berpose di Belanda dengan jaket BJ (Foto Dn)
Solusi yang cerdas. Di luar nalar nenek-nenek sekelas emaknya. Saya tersenyum, merenung kebodohan diri. Waktu saya berkunjung ke Inggris, setiap berfoto selfie pakai jaket itu ke itu saja. Meskipun dalamannya gamis atau celana berbeda. Padahal banyak baju panas bekas menantu yang masih bagus tidak dia pakai. Sering juga dia nawar, saya menolak. Wujud baju bertambal pun kembali berkelebat di kepala.

Sehari yang lalu, saya sengaja berleha-leha ke Pasar Lopak. Sekadar melihat sekalian mencari inspirasi. Kondisinya sedikit berbeda dengan tujuh tahun lalu (terakhir saya shopping di sana). Pengunjungnya agak sepi. Mungkin tersebab berbenturan dengan waktu shalat Jumat. Atau dampak situasi setelah lebaran. Tarifnya pun agak mahal. Namun, jika dibandingkan dengan harga baru, BJ tetap lebih murah.

Dn bergaya di Paris bersama Jaket BJ (Foto Dn)
Dn bergaya di Paris bersama Jaket BJ (Foto Dn)
Misalnya kemeja Zara kondisi tujuh puluh lima persen, dibandrol lima puluh ribu rupiah. Kata si pedagang, versi barunya di konter resmi Grand Indonesia Mall Jakarta sekitar satu juta. Dan, celana Levi's, Adidas, Nike, Giordano dan bermerek Internasional lainnya, kisaran tujuh puluh lima sampai seratus lima puluh ribu. Di konter resminya, di atas satu juta. Tambahnya. 

Harga tersebut masih bisa ditawar. Tergantung kepiawaian bernego.

Tetapi, untuk memperoleh brand ternama yang masih bagus itu nasip-nasipan. Kecuali jika ketemu pedagangnya sedang atau baru selesai buka bal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun