Detik-detik tenggelamnya matahari. (Dokumen pribadi)
Apabila cuaca cerah, sambil menikmati kacang rebus hangat, pengunjung menyaksikan fenomena alam detik-detik pergantian sore dan senja. Hal tersebut ditandai dengan bergulirnya mentari di balik gemunung. Bertukar dengan lampu-lampu  menggunakan listrik bertenaga surya. Jalan di sepanjang jembatan  terang benderang sampai pagi.
Tak salah, pasangan muda-mudi yang sedang memadu kasih seolah enggan meninggalkan bahu jembatan. Coba  kalau bangunan ini  berada di Paris Prancis. Entah berapa ton gembok dipasang sebagai symbol cinta, seperti jembatan Pont des Arts dan jembatan lainnya di sepanjang Sungai  Seine.
Kini, bekas sawah rakyat di sekitar Kerinduan, berubah menjadi danau. Di sana hidup berbagai jenis ikan air tawar. Saban hari danau tersebut diserbu oleh pemancing yang datang dari penjuru kota Sungai Penuh dan sekitarnya. Kehadiran para pemancing lebih ramai pada pagi  minggu jika daerah tersebut diguyur hujan malam dan kedalaman air danau naik.
Tidak hanya itu, momen pasca hujan malam tersebut juga dimanfaatkan oleh emak-emak yang punya hobi menangkap ikan menggunakan alat tangkap pesap.
Sesekali, terlihat pula tukang sabit mengangkut rumput mengarungi danau dari tempat yang agak jauh dari pinggir jembatan. Rumput yang telah diikat rapi tersebut langsung berfungsi sebagai rakit. Dia sendiri penumpang sekaligus pendayungnya.
Kalau ingin menyaksikan Jembatan Kerinduan dari jauh, tak ada salahnya pengunjung yang mau kembali ke Sungai Penuh, atau pengguna jalan yang sengaja pergi ke Kota, memelih jalan alternatif. Sekalian menikmati jalan rabat beton yang baru dibangun. Dari ujung Jembatan Kerinduan bagian timur, ikuti jalan lurus ke arah kanan. Â Anda akan tembus ke Sumur Anyir kota Sungai Penuh.
Jarak tempuhnya beda-beda tipis, namun kepuasan yang diperoleh akan lebih eksotis, dengan pemandangan dan alam berbeda. Permukaan air yang menggenangi sawah ditutupi sayur kangkung yang tumbuh liar. Hijau dan datar seperti hamparan permadani. Jika lewatnya pada siang hari, terlihat pula ibu-ibu dan bapak-bapak memburu siput sawah dan menangguk ikan
Tunggu apa lagi. Jika anda berniat mengisi hari libur ke Sungai Penuh dan Kerinci, atau kebetulan sedang ada keperluan lain, sempatkan diri mampir ke sana. Dari pusat kota, hanya dengan merogoh kocek Rp 5000, tukang ojek akan mengantarkan anda sampai ke alamat.
***
Catatan: * Semboyan yang memperlihatkan kekompakan dan selalu bermusyawarah untuk bermufakat dalam setiap pengambilan keputusan dengan satu kata dan perbuatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Trip Selengkapnya