Akhirnya, seorang teman memberitahukan saya. Katanya, nafsu makan tak usah terlalu ditahan, yang penting  rutin puasa dua kali seminggu. Senin dan Kamis.
Alhamdulillah, setelah melaksanakan saran beliau, dua tahun terakhir saya terbebas dari segala gangguan perut dan pernapasan. Berat badan mentok pada angka 46. Dari sebelumnya mencapai 49 kilogram.
Semenjak itu, saya yakin 100%. Dengan berpuasa kita terbebas dari beberapa penyakit. Terutama yang berhubungan dengan perut. Tak salah, kalangan medis menghimbau agar tidak takut menahan lapar. Karena berpuasa memberikan banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Antara lain, (a) Mengistirahatkan pencernaan dan perut setelah 11 bulan bekerja tiada henti. Sisa-sisa makanan yang ada di dalamnya perlu digerus. (b) Membersihkan racun/kotoran dari dalam tubuh, karena kalori yang masuk dalam jumlah terbatas, sehingga mengahsilkan enzim antioksidan yang berfungsi untuk membersihkan za-zat racun yang tidak berguna. (c) Memperbaiki fungsi hormon dan meningkatkan fungsi organ tubuh.
Setelah lebaran, saya berusaha agar berat badan saya kembali ke 45 kilogram. Seperti masa sebelum menopouse dulu. Tujuannya agar di usia senja tetap sehat dan gesit.
- Tetap menulis.Â
Sepuluh tahun terakhir, saya tidak lagi disibukkan dengan profesi tambahan sebagai penjahit. Untuk itu, Â selama bermesraan dengan bulan penuh ampunan ini, saya punya banyak waktu buat menulis. Dan, Â berusaha konsisten menghasilkan karya tulis sesuai kemampuan yang saya miliki. Â
Demikian target yang harus saya capai sambil menjalankan puasa Ramadhan. Semoga apa yang telah kita programkan dapat berhasil sesuai rencana.
***
Simpang Empat, 16052018
Penulis,
Hj. Nursini Rais
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H