Orientalisme berasal dari kata orient berasal dari bahasa Prancis "Orientalistique" yang berarti "Timur" atau "Ilmu tentang dunia Timur". Orientalisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu pengetahuan tentang ketimuran atau tentang budaya ketimuran.
 Dalam pengertian lain dikatakan bahwa sekelompok orang atau golongan dari asal negara dan ras yang berbeda yang selalu mengkonsentrasikan pribadinya dalam kajian ketimuran, khususnya negara Arab, Cina, Persia dan India dengan fokus hanya dalam bidang keilmuan, peradaban dan agama.
 Orientalis adalah suatu istilah yang sering dibahas di kalangan akademisi. Studi orientalis terus mengalami perkembangannya dari masa kemasa, dengan berbagai macam dinamika yang terus berkembang. Tanpa henti dunia Barat meneliti tentang segala aspek yang berhubungan dengan ke-Timuran.
 Tentunya hal ini juga menjadi perhatian bagi kita terhadap keseriusan dalam orientalismenya. Satu sisi yang menarik untuk penulis uraikan dalam tulisan ini, diantara begitu banyaknya hal yang bisa dibahas terkait dengan orietalisme, terkait dengan studi orientalis terhadap Islam. Dimana penulis melihat ada beberapa faktor dan dorongan yang menyebabkan salah satu kajian orientalis focus terhadap Islam, baik dipengaruhi oleh faktor sejarah, ideology, politik, sosial, budaya, dan murni karena objektifitas ilmu pengetahuan.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah Penelitian deskritif kualitatif metode yang digunakan adalah studi kepustakaan. Teknik pengumpulan data dengan melakukan penelaahan terhadap buku, literatur, catatan, serta berbagai laporan yang berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Instrumen penelitian adalah peneliti sendiri yang melakukan interpretasi terhadap data dari sumber-sumber dokumentasi kepustakaan.
Pembahasan
Tujuan Orientalisme
Perkembangan zaman menampakkan tujuan munculnya orientalisme. Tidak terlepas dari tujuan awal orientalisme yaitu muncul untuk memperkuat Barisan militer. Kemudian tujuan kedua yaitu pengetahuan, selanjutnya ditemukan Dari beberapa rujukan menyatakan tujuan orientalisme sebagai motivasi awal Muncul yaitu hadir untuk mencari kelemahan Islam yang digunakan untuk ditemukan mendiskriminasikan Islam. Sebab, dalam pandangan kelompok tersebut bahwa Jika telah mempelajari dunia ketimuran, maka sangat mudah untuk Mengkristenkan umat Islam.
Bantahan Orientalis Terhadap Tuduhan Orientalis
Nabi Muhammad Saw. adalah utusan Allah untuk kaum muslimin yang membawa rahmatan lil'alamin. Beliau sudah kenyang dengan tuduhan dan caci makian dari kaum kafir Quraisy. Bahkan beliau juga, mendapatkan tuduhan yang keji dari kaum orientalis Eropa maupun Barat, sejak abad pertengahan hingga abad modern ini. Yang sangat mencolok, tidak ada kaitannya dengan fakta perjalanan sejarah. Ketika para penulis dari bangsa latin ditanya tentang tokoh macam apa Muhammad yang sukses. Maka jawabannya adalah seorang tukang sihir yang telah menghancurkan gereja-gereja di Afrika dengan ilmu sihirnya dan kesuksesannya karena ajaran yang disiarkannya melalui free sex.
 Tuduhan semacam itu, tidak terbukti dalam diri Nabi Muhammmad Saw. karena menurut Will Durant bahwa tiada satu pun literasi sejarah Muhammad yang menunjukkan ia mengalami masalah psikis atau gangguan pikiran yang menyebabkannya menderita sakit ayan. Justru sebaliknya, logika Muhammad sangat jernih, pola pikirannya berlian, kepercayaan dirinya sangat utuh ketahanan fisiknya sangat prima. Ia adalah pribadi yang sehat jasmani dan rohani. Kita tidak menemukan satu pun cacat fisik ataupun mental dalam dirinya. Oleh karena itu, tuduhan bahwa Muhammad menderita penyakit ayan adalah bohong besar.
Bantahan Muslim terhadap Tuduhan Orientalisme
Banyak cendikiawan muslim yang membantah atas tuduhan orientalis kepada Nabi Muhammad Saw. Dengan tuduhan yang tidak ada alasan yang kuat, melainkan kebencian, dendam dan permusuhan kepada umat Islam. Hal ini, dikuatkan dengan Pandangan Ahmad Abdul Hamid Ghurab, bahwa mayoritas orientalis Barat, baik Penulis atau sejarahwannya, sejak abad pertengahan dan era kebangkitan telah sepakat Dalam memberikan sifat kepada Rasulullah Saw, dengan tuduhan dusta belaka.
 Tuduhan itu berkisar bahwa Rasulullah Saw, adalah pendusta, mengada-ada wahyu, pendiri Islam, pengarang Al-qur'an. Bahkan mereka sepakat menisbatkan Islam kepada beliau seraya Menamakannya "Muhammadisme" menyamakan dengan nama Masehi karena Nisbat kepada Al-Masih. Dari sinilah merembetnya tuduhan dusta yang lebih keji, antara lain memberinya julukan sebagai ahli sihir, manusia syahwati, penyeru kepada Free sex, kekerasan, menyiarkan ajarannya dengan pedang, serta menyatakan bahwasanya Islam adalah sempalan yang telah keluar dari ajaran Masehi Begitu pula, Latifah Ibrahim Khadhar menegaskan bahwa studi orientalis secara Bulat mengingkari dan dengan sengaja merusak citra kenabian Nabi Muhammad Saw.
Studi ini lahir dari kepala-kepala teolog. Studi itu mengkaji Nabi Muhammad Saw. Namanya, sifatnya, kepribadiannya dan hubungan beliau dengan orang-orang di Sekitarnya. Namun mereka melakukan studi itu dengan penuh kritikan dan distorsi. Mereka membuat gambar imajinatif yang sangat bermusuhan dan mereka mengatakan bahwa Rasulullah adalah penipu, pemalsu, pendusta dan orang yang gila sex. Menurut Mereka risalah Rasulullah penuh khurafat dan khayalan.
Kesimpulan
Orientalis adalah orang yang mana orang didalamnya memiliki tujuan untuk mengetahui segala yang berkaitan dengan dunia ke-Timuran baik dari segala aspek seprti aspek agama, politik, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan lain-lain. Tapi tujuan terbesarnya adalah menyebarkan agama serta ajaran Kristen ke dunia timur itu sendiri. Oleh sebab itulah bangsa barat sangat gencar untuk meruntuhkan peradaban Islam seperti menyerang Nama Nabi Muhammad SAW. Dengan tuduhan-tuduhan keji yang mereka lontarkan kepada masyarakat timur itu sendiri, karena sejatinya mereka tidak akan menerima kalau ada yang lebih maju peradaban dari mereka itu. Oleh sebab itulah bangsa Barat sangat ingin mengusai bagian timur dengan upaya-upaya yang ingin dilancarkan tersebut.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H