Bandar Lampung, Oktober, tahun 1965, Musman kecil 4 tahun, menyaksikan revolusi berdarah, Indonesia. Sukarno jatuh, musman kecil ingat, zaman sulit, makan nasi dengan garam. Ayahnya, seorang pegawai negeri, yang dulu wajib membela, panji panji bung karno, sekarang, mulai harus membela panji panji Pak Harto. Era pembangunan dimulai, era utang luar negeri Amerika dimulai. Musman remaja, 33 tahun kemudian, tepatnya tahun 1998, pun menyaksikan reformasi berdarah, kekacauan ekonomi, pembakaran.
CLICK VIDEO SINOPSIS NOVEL BUBAR INDONESIA TAHUM 2045
Musman kecil, 4 tahun, ingat ayahnya gemar membaca buku buku agama, filsafat, sejarah, disusun di rak buku. Musman kecil ingat, ketika revolusi berdarah, tahun 1965, ayahnya membakar semua buku-buku, majalah-majalah berbau komunisme, semua dimusnahkan. Padahal buku buku ini di era Bung Karno, tidak dilarang. Tetapi, 33 tahun kemudian Musman ingat saat reformasi berdarah tahun 1998, rupiah pun ambruk, diikuti kekacauan ekonomi, pembakaran, utang luar negeri harus nego dengan lintah darat IMF.
Saat ini Musman berusia 60 tahun, masih bekerja aktif sebagai peneliti energi, konsultan listrik energi terbarukan, penulis buku tentang sejarah dan filsafat. Musman melihat, revolusi 1966 dan reformasi 1998, tidak merubah nasib keadilan untuk rakyat, hanya perubahan rezim berganti, intelektualisme konstitusi bangsa ini, masih rendah, karena menggunakan boneka boneka mahasiswa sebagai tameng konyol.
Suatu malam Musman, dalam tidurnya bermimpi suatu kejadian di masa depan, di tahun 2030, terjadi perang amerika melawan china. Selat Malaka diduduki kapal kapal perang china. Kekacauan nusantara meledak, karena bahan bakar minyak menjadi langka. Indonesia mendukung Amerika dengan masuknya kapal-kapal induk di Jakarta. Tetapi semuanya terlambat, rakyat nusantara sudah sengsara, situasi darurat militer pun tidak bisa mencegah kekacauan nusantara. Â Â Â
Antara tahun 2035 sampai 2040, akhirnya Amerika menyatakan damai ke China, negara Taiwan sudah dikuasai kembali oleh China. Sedangkan di Indonesia, para petualang politik, petualang konglomerat tambang, petualang perkebunan sudah melarikan diri ke Eropa. Tidak ada cerita Indonesia emas, 100 tahun merdeka, akhirnya bubar, para intelektual bangsa mulai bersungguh-sungguh bermusyawarah tentang masa depan Indonesia yang sudah terkoyak. Tidak ada demo boneka boneka mahasiswa. Indonesia pun menyerah dalam perang ini.
Kota Bumi, Lampung Utara di tahun 2045, Musman si tua, sudah sakit parah di usianya 83 tahun, akhirnya wafat akibat serangan jantung. Indonesia bersatu sudah tidak ada lagi, Jakarta sudah tidak punya uang lagi, jakarta sudah tidak bisa minta utang luar negeri ke negara-negara donor. Tahun 2040 sampai tahun 2045, para intelektual nusantara terus bermusyawarah tentang format negara. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H