Yunani terletak di daerah geografis Laut Tengah tepatnya ujung Tenggara Benua Eropa. Yang identik iklim yang panas dan. Dengan demikian sudah dipastikan turunnya hujan sangat jarang sekali di negeri Yunani. Awalnya Yunani adalah bangsa campuran berasal Laut Kaspia.Â
Peradaban Persia dan Yunani berkembang menjadi peradaban tertua di Eropa. Yunani wilayah yang sangat kuat dan disegani oleh para musuh-musuhnya di daerah Athena dan Sparta.
Untuk mengetahui mari kita lihat pada pembahasan dibawah ini. Dalam masyarakat Yunani kuno sudah terdeteksi keberadaan agama rakyat yang mana sistem kepercayaan terhadap dewa-dewa alam (Zeus, Poseidon, Hades, Hera, Athena, dll.)Â
Periode filsafat Yunani merupakan periode yang memiliki Pola pikir yang identik dengan mitos. Mitos identik dengan cerita dongeng, legenda, tahayul, yang dipercayai oleh orang yunani kuno pada tanpa koreksi akal.Â
Seperti gempa bumi dan pelangi, orang Yunani percaya pada saat itu gempa bumi terjadi akibat Dewa Zeus menggelengkan kepalanya. Dari kasus ini muncullah beberapa pertanyaan dengan adanya alam semesta dan isinya pasti ada yang menciptakannya atau Dzat abadi yang mutlak sebagai pengawas, yang memberikan perintah kepada manusia.Â
1. Ajaran Plato tentang TuhanÂ
Menurut Plato Tuhan dapat dipahami sebagai jiwa alam semesta. Tuhan sebagai sumber utama dari semua gerakan yang terjadi dalam alam semesta beserta isinya . Bulan, matahari dan bintang-bintang, mengatur gerakan semua benda langit dalam orbitnya masing-masing. Â Plato berpendapat bahwa manusia berada di dalam dua dunia, yaitu dunia pengalaman yang bersifat tidak tetap, bermacam-macam dan berubah. Sedangkan yang kedua adalah dunia Idea yang merupakan dunia sesungguhnya, yaitu dunia yang kita rasakan saat ini
2. Ajaran Aristoteles
Ajaran  populer Aristoteles ialah tentang metafisika. Yang mana penggerak pertama dari alam semesta adalah dewa tertinggi. Dunia itu kekal, tapi puncaknya bukan Idea. Menurut Aristoteles jiwa bukanlah dewa abadi seperti jiwa Platonis, melainkan ditentukan untuk binasa bersama tubuh.Â
Tuhan Jauh berada jauh dan tidak mengurusi manusia di dunia. Yang berati Tuhan menciptakan dunia ini dan tidak ikut campur terhadapnya terserah manusia dalam mengurus dunia. Dengan Aristoteles, berpendapat orang-orang Yunani mendapatkan suatu teologi yang sungguh-sungguh rasional, tetapi pada waktu yang sama kehilangan agama mereka karena sekali dibebaskan dari hal-hal duniawi sebagaimana diajukan oleh Aristoteles, dewa-dewa tidak lagi relevan bagi manusia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H