Di Megadeth, Mustaine tidak hanya sebagai gitaris, tapi juga vokalis, penulis lagu, dan bahkan juga produser. Kerja kerasnya terbukti karena Megadeth pun akhirnya punya penggemar fanatik dan punya posisi cukup baik di kalangan band metal lainnya.
Album-album studio Megadeth: Killing Is My Business... And Business Is Good (1985), Peacesells... But Who's Buying? (1986), So Far-So Good-So What! (1988), Rust In Peace (1990) yang dianggap paling fenomenal, Countdown To Extinction (1992), Youthanasia (1994), Cryptic Writings (1997), Risk (1999), The World Needs a Hero (2001), The System Has Failed (2004), United Abominations (2007), Endgame (2009), Thirteen (2011), Super Collider (2013), dan Dystopia (2016).Â
Megadeth termasuk band yang sering merombak formasi. Formasi terakhir mereka: Dave Mustaine (vokal dan gitar), Kiko Loreiro (gitar), Dirk Verbeuren (drums).Â
Setelah ada kasus asusila yang menimpa David Ellefson (bass) yang berakhir dengan dikeluarkannya dari band, posisi penggantinya sempat dipertanyakan. Tampaknya, kandidat kuat penggantinya adalah James LoMenzo, yang juga pernah bergabung dengan Megadeth di pertengahan tahun 2000-an. Jika benar, maka ini hanya semacam "reuni" saja bagi LoMenzo.Â
Oh, yes... Megadeth pun pernah konser di Indonesia, bahkan hingga empat kali: Live In Medan pada 31 Juli 2001 yang cukup sukses, Live in Senayan (Jakarta) pada 25 Oktober 2007 yang kurang sukses karena sepi penonton akibat minim publikasi, Live In Hammersonic Festival di Ecopark-Ancol (Jakarta) pada 7 Mei 2017 di mana Megadeth jadi band utama, dan Live in Jogjarockarta pada 27 Oktober 2018 di Yogyakarta (Jawa Tengah) yang cukup sukses.Â
Saya ikut nonton gak? Enggak tuh ... hihihi. Bukan berarti saya tidak suka metal lho... tapi tidak suka rusuh saja.Â
Oke, kembali ke pertanyaan awal: siapa yang lebih bagus? Jawabannya tentu serba subjektif dan relatif. Masing-masing penggemar kedua band itu pasti menganggap bandnya yang paling bagus. Ada juga yang moderat: keduanya sama bagusnya karena mungkin memang nge-fans dengan kedua band itu.Â
Posisi saya di mana? Saya penggemar musik yang independen. Artinya, nikmati saja semua musik --entah pop, rock, metal, atau lainnya-- secara wajar. Tidak ada band yang sempurna. Band metal yang bagus, menurut saya, juga bukan dinilai dari penampilannya yang serba seram atau brutal.Â
Kadang hal itu justru terkesan norak dan merusak citra musik metal yang sebetulnya punya sisi positif: bersikap kritis dan energik dalam mengekspresikan perasaan.Â
Bagaimana? Anda suka musik metal? Tidak suka? Tidak masalah kok... karena selera musik memang tidak bisa dipaksakan. Yang jadi masalah mungkin kalau kita saling hujat jenis musik mana yang terbaik. OK, stay safe... and peace.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H